Denpasar (Antara Bali) - Para investor dari Inggris mendominasi penanaman modal asing di Provinsi Bali hingga triwulan III/2012 dengan nilai investasi mencapai Rp2,78 triliun.

"Memang terjadi pergeseran tren minat investor asing tahun ini dibandingkan tahun sebelumnya. Pada 2011, mayoritas investasi asing di daerah ini merupakan investor gabungan beberapa negara," kata Kepala Bidang Pengkajian dan Pengembangan Badan Penanaman Modal Provinsi Bali Wayan Suta Astawa di Denpasar, Kamis.

Menurut dia, dengan nilai investasi sebesar itu untuk pelaksanaan sembilan jenis proyek yang mayoritas bergerak di sektor tersier. Sementara pada tahun lalu tercatat hanya ada satu proyek investasi dari Inggris dengan nilai investasi Rp6,31 miliar.

"Berdasarkan data yang ada di kami, urutan kedua penanaman modal asing di Bali berasal dari gabungan negara dengan nilai investaso Rp358,4 miliar. Gabungan ini bukan berarti pula semua saham dimiliki asing, bisa kerja sama antara pemodal Indonesia dengan beberapa pihak asing," ujarnya.

Sedangkan Korea Selatan memegang posisi urutan ketiga dengan nilai investasi Rp303,96 miliar atau 32,68 juta dolar AS. Ada 11 proyek yang pemodalnya dari Korea Selatan.

Ia menyampaikan secara keseluruhan setidaknya ada 23 negara lainnya yang berinvestasi di Bali tahun ini seperti Australia, Prancis, Belanda, Singapura, Amerika Serikat, Jepang, Hong Kong, Italia, India, Jerman, Malaysia, Rusia, Inggris, Taiwan dan sebagainya.

"Hingga bulan September atau triwulan ketiga 2012, total nilai penanaman modal asing di daerah kita mencapai 446,44 juta dolar AS atau Rp4,15 triliun dengan asumsi satu dolar Rp9.300," ujarnya.

Walaupun demikian, Badan Penanaman Modal Provinsi Bali mencatat hingga triwulan III/2012, investasi di Pulau Dewata didominasi oleh para pemodal dalam negeri yang telah mencapai Rp5,49 triliun, sementara PMA sebesar Rp4,15 triliun. (LHS/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012