Nusa Dua (Antara Bali) - Pemerintah Indonesia mengusulkan adanya pembangunan yang berkelanjutan sebagai agenda pokok menjawab tantangan baru dunia pasca-Millenium Development Goals (MDGs) 2015 yang disampaikan dalam Pertemuan Regional dan Konsultasi Agenda Pembangunan Pasca-2015 di Nusa Dua.
     
"Pemikiran Bapak Presiden sudah menjadi acuan seperti pembangunan berkelanjutan yang melibatkan semua pihak dengan memperhatikan lingkungan hidup dan pemerataan, sehingga pembangunan tidak dinikmati oleh pihak tertentu saja," kata Kepala Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) Kuntoro Mangkusubroto, usai pembukaan Pertemuan Regional dan Konsultasi Agenda Pembangunan Pasca-2015 yang dibuka Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Kamis.
     
Pembangunan berkelanjutan tersebut diperlukan untuk mengisi kerangka pembangunan dunia setelah tahun 2015, sesuai dengan tujuan pembangunan dunia yang telah disepakati 147 kepala pemerintahan dan negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam Deklarasi Milenium tahun 2000 lalu.
     
Menurut dia, dalam pertemuan yang dihadiri 213 delegasi dari 19 negara di kawasan Asia Pasifik dan beberapa negara di luar kawasan, juga memberikan berbagai masukan kepada Presiden Yudhoyono dalam mempersiapkan kerangka pembangunan pasca-2015.
     
"Mereka (partisipan) memberikan masukan kepada Presiden sebagai salah satu 'co-chair pada high level panel' yang diminta oleh Sekejen PBB untuk mempersiapkan kerangka pembangunan dunia," katanya.
     
Bersama Presiden Yudhoyono, dalam "high level panel" yang membahas agenda pembangunan dunia pasca-2015 juga ada Presiden Liberia, Ellen Johnson Sirleaf, dan Perdana Menteri Inggris, David Cameron. (DWA/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012