Padang (Antara Bali) - Ahli mikrobiologi Fakultas Farmasi Universitas Andalas (Unand) Padang, Prof Marlina mengemukakan, perilaku menyantap makanan yang dimasak dengan sempurna dapat mencegah terjadinya keracunan.
Makanan yang dimasak dengan sempurna akan memusnahkan atau mematikan bakteri patogen yang ada dalamnya, yakni saat suhu panas mencapai 100 derajat celcius, kata dia di Padang, Senin.
Ia mengemukakan hal itu menanggapi terjadinya kasus dugaan keracunan makanan di Kelurahan Belimbing, Kecamatan Kuranji, Padang, mengakibatkan puluhan warga dirawat setelah menyantap makanan di salah satu bufet di Pasar Belimbing.
Menurut dia, bakteri patogen yang sering mengontaminasi makanan yaitu bakteri Salmonella, Esherichia coli, Vibrio parahaemolyticus, Campylobacter jejuni dan Listeria monocytogenes.
Apalagi kondisi memungkinkan, maka bakteri tersebut akan tumbuh dan berkembang biak pada makanan dan bila mencapai jumlah yang cukup menyebabkan infeksi, lanjut dia yang menamatkan studi S3 di Faculty of Food Sciences and Biotechnology, Universiti Putra Malaysia.
Karena itu, kata dia, selain memasak makanan dengan sempurna juga dianjurkan menyantap langsung makanan yang telah dimasak tanpa ada waktu jeda.
Sebab, kata dia, jika makanan telah dimasak kemudian didiamkan, ada peluang bakteri Staphylococcus aureus yang berasal dari rongga mulut, hidung dan tangan akan mencemari makanan tersebut dan tumbuh sebagai enterotoksin, kata dia. (*/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
Makanan yang dimasak dengan sempurna akan memusnahkan atau mematikan bakteri patogen yang ada dalamnya, yakni saat suhu panas mencapai 100 derajat celcius, kata dia di Padang, Senin.
Ia mengemukakan hal itu menanggapi terjadinya kasus dugaan keracunan makanan di Kelurahan Belimbing, Kecamatan Kuranji, Padang, mengakibatkan puluhan warga dirawat setelah menyantap makanan di salah satu bufet di Pasar Belimbing.
Menurut dia, bakteri patogen yang sering mengontaminasi makanan yaitu bakteri Salmonella, Esherichia coli, Vibrio parahaemolyticus, Campylobacter jejuni dan Listeria monocytogenes.
Apalagi kondisi memungkinkan, maka bakteri tersebut akan tumbuh dan berkembang biak pada makanan dan bila mencapai jumlah yang cukup menyebabkan infeksi, lanjut dia yang menamatkan studi S3 di Faculty of Food Sciences and Biotechnology, Universiti Putra Malaysia.
Karena itu, kata dia, selain memasak makanan dengan sempurna juga dianjurkan menyantap langsung makanan yang telah dimasak tanpa ada waktu jeda.
Sebab, kata dia, jika makanan telah dimasak kemudian didiamkan, ada peluang bakteri Staphylococcus aureus yang berasal dari rongga mulut, hidung dan tangan akan mencemari makanan tersebut dan tumbuh sebagai enterotoksin, kata dia. (*/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012