Aktris Prilly Latuconsina mengajak anak muda khususnya mahasiswa yang memiliki ketertarikan di dunia bisnis kreatif menangkap peluang di dunia perfilman Indonesia.

Hal tersebut diungkapkan Prilly usai memberikan kuliah sebagai dosen praktisi program Merdeka Belajar yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) di Universitas Udayana, Denpasar, Bali, Kamis.

Dia mengatakan beragam kemudahan dan referensi oleh kemajuan teknologi membuat anak muda berkreativitas dengan sudut pandang yang berbeda, pun terhadap realitas sosial yang tengah berkembang.
 
"Saya percaya peluang yang mereka punya untuk bekerja di industri kreatif itu pasti sangat besar sekali karena cara mereka melihat lapangan pekerjaan, cara mereka melihat industri kreatif itu juga sudah beda," katanya.

Aktris yang tak hanya sibuk berakting di hadapan kamera dan belakangan sibuk sebagai pebisnis, pemilik klub sepak bola hingga produser itu pun menyimpulkan bahwa bukan tidak mungkin perspektif yang berbeda itu menambah banyak inovasi di bidang perfilman dan memperkaya dunia perfilman Indonesia.
 
"Kompetensi mereka di lapangan kerja itu lebih luas. Saya sendiri bersyukur dengan adanya kampus merdeka belajar ini memiliki kualitas yang baik dan akhirnya peluang yang mereka punya juga lebih besar," katanya.
 
Apalagi menurut dia, industri perfilman Indonesia tengah berada dalam fase regenerasi.
 
"Sekarang kita, di industri film sedang meregenerasi, lagi mencari tenaga-tenaga anak muda untuk gabung di industri film untuk menggantikan DOP (Director of Photography)," kata Prilly.
 
Dia mengatakan banyak posisi di industri film butuh tenaga muda baru mulai dari Director of Photography (DOP) hingga sutradara.
 
"Kita sedang mencari pengganti DOP yang berkualitas, sutradara, produser, bahkan menjadi penulis script," katanya.
 
"Kebetulan saya punya rumah produksi sendiri dan kebetulan semua penulisnya lebih muda dari saya dari 20 sampai 25 tahun. Mereka saya kasih kesempatan untuk berkreasi menulis cerita. Cerita itu kami jadikan film, dijadikan series. Begitu juga bagian marketing, semua umurnya di bawah saya. Jadi, saya melihat industri kreatif sedang meregenerasi," kata dia.
 
Jadi, sekarang tinggal bagaimana mereka melihat peluang tersebut, katanya lagi.

 

Pewarta: Rolandus Nampu

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023