Jakarta (Antara Bali) - Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan bahwa dalam menyajikan informasi yang disampaikan kepada masyarakat tidak terlepas dari campur tangan redaktur.
Oleh sebab itu, seorang redaktur harus memiliki gudang ide, mampu menulis cepat, serta kemampuan manajerial yang benar.
"Harus punya tiga kemampuan itu, kalau tidak bagaimana media tersebut bisa bersaing dengan media lainnya," tutur Dahlan di sela Media Gathering BUMN, Bogor, Minggu.
Menurut Dahlan, ide dari redaktur tersebut dapat disampaikan dan dikelola dengan baik oleh wartawan untuk dijadikan berita yang berbeda dengan media lain. Bahkan, dari ide itu, wartawan dapat menghasilkan berita yang eksklusif dan pada akhirnya bisa menjadi "trend setter" media lainnya.
Selain memiliki gudang ide, redaktur juga dituntut untuk dapat menulis cepat. Hal ini bertujuan apabila wartawan berhasil mendapatkan informasi awal dari suatu peristiwa dan eksklusif, maka wartawan dapat segera menghubungi redaktur agar berita yang dihasilkan oleh dapat segera dipublikasikan.
"Ini juga jaga-jaga, kalau tulisan wartawannya jelek namun pandai sekali bercerita, apalagi beritanya eksklusif maka redaktur biasanya senang dan memanggil wartawannya untuk diceritakan ulang," terangnya.(LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
Oleh sebab itu, seorang redaktur harus memiliki gudang ide, mampu menulis cepat, serta kemampuan manajerial yang benar.
"Harus punya tiga kemampuan itu, kalau tidak bagaimana media tersebut bisa bersaing dengan media lainnya," tutur Dahlan di sela Media Gathering BUMN, Bogor, Minggu.
Menurut Dahlan, ide dari redaktur tersebut dapat disampaikan dan dikelola dengan baik oleh wartawan untuk dijadikan berita yang berbeda dengan media lain. Bahkan, dari ide itu, wartawan dapat menghasilkan berita yang eksklusif dan pada akhirnya bisa menjadi "trend setter" media lainnya.
Selain memiliki gudang ide, redaktur juga dituntut untuk dapat menulis cepat. Hal ini bertujuan apabila wartawan berhasil mendapatkan informasi awal dari suatu peristiwa dan eksklusif, maka wartawan dapat segera menghubungi redaktur agar berita yang dihasilkan oleh dapat segera dipublikasikan.
"Ini juga jaga-jaga, kalau tulisan wartawannya jelek namun pandai sekali bercerita, apalagi beritanya eksklusif maka redaktur biasanya senang dan memanggil wartawannya untuk diceritakan ulang," terangnya.(LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012