Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Provinsi bali lakukan pemeriksaan identitas penduduk pendatang selama arus milir lebaran 2023 di pintu masuk Pulau Dewata seperti pelabuhan dan terminal antar kota antar provinsi (AKAP).
"Dimulai kegiatan pengawasan dari pintu masuk Pelabuhan Gilimanuk, Pelabuhan Padang Bali, Pelabuhan Celukan Bawang, dilakukan pemeriksaan identitas pendatang dan kalau ditemukan ada yang tidak beridentitas resmi kita pastikan dia dikembalikan," kata Kepala Satpol PP Bali Nyoman Rai Dharmadi.
Di Denpasar, Jumat, Rai menuturkan kegiatan pemeriksaan identitas ini telah dilakukan sejak h+2 Idul Fitri 1444 Hijriah kemarin, di mana setiap harinya ditemukan rata-rata dua orang tanpa identitas jelas masuk ke Bali.
"Rata-rata dua di semua titik, cuma belum ada data valid karena bergerak terus. Ada yang sudah dipulangkan seperti dari Pelabuhan Gilimanuk, Terminal Mengwi dan terminal antar kota dalam provinsi (AKDP) dikembalikan langsung ke pelabuhan diseberangkan, sementara sisanya ditampung di dinas sosial kabupaten/kota dulu," ujarnya.
Adapun yang diperiksa dalam sidak tersebut adalah identitas berupa KTP serta informasi mengenai pekerjaannya di Bali, atau dapat juga berupa surat pengantar dari desa tinggalnya.
Apabila tidak ada, maka Satpol PP Bali dan jajarannya akan memberikan sejumlah pertanyaan termasuk mencari tahu penjamin sehingga orang tersebut dapat sampai di Bali.
Rai menyampaikan bahwa pengawasan selama arus balik ini tidak terbatas di pelabuhan, karena tak menutup kemungkinan pendatang tak beridentitas lolos dari pantauan.
"Lolos dari pelabuhan bisa saja, kita antisipasi di Terminal Mengwi, di sana kita lakukan yang sama. Lolos juga, sampai di tujuan tinggal di daerah mana akan kita sidak," jelasnya.
Kepada media, Kepala Satpol PP Bali ini mengatakan bahwa pemeriksaan identitas penting untuk antisipasi jika terjadi hal yang mengganggu keamanan dan ketertiban dengan penduduk pendatang tanpa identitas sebagai penyebabnya.
Tindakan ini bukan bentuk dari penolakan aparat pemerintahan di Bali kata dia, namun demi kepentingan bersama, dan mencegah kedatangan penduduk yang justru membebani daerah seperti nantinya menambah angka pengangguran, gelandangan pengemis, hingga terjadi masalah pidana.
Sejauh ini dari pantauan Rai, selama musim arus balik lebaran 2023 pendatang tanpa identitas terbanyak berasal dari Pulau Jawa, meskipun belum ada data lebih rincinya.
Kondisi kepadatan arus mudik dan arus balik juga dinilai bukan sesuatu yang baru, apalagi Satpol PP Bali menyadari bahwa setelah bebas dari pandemi COVID-19 akan semakin banyak yang datang ke Pulau Dewata untuk mencari rejeki.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023
"Dimulai kegiatan pengawasan dari pintu masuk Pelabuhan Gilimanuk, Pelabuhan Padang Bali, Pelabuhan Celukan Bawang, dilakukan pemeriksaan identitas pendatang dan kalau ditemukan ada yang tidak beridentitas resmi kita pastikan dia dikembalikan," kata Kepala Satpol PP Bali Nyoman Rai Dharmadi.
Di Denpasar, Jumat, Rai menuturkan kegiatan pemeriksaan identitas ini telah dilakukan sejak h+2 Idul Fitri 1444 Hijriah kemarin, di mana setiap harinya ditemukan rata-rata dua orang tanpa identitas jelas masuk ke Bali.
"Rata-rata dua di semua titik, cuma belum ada data valid karena bergerak terus. Ada yang sudah dipulangkan seperti dari Pelabuhan Gilimanuk, Terminal Mengwi dan terminal antar kota dalam provinsi (AKDP) dikembalikan langsung ke pelabuhan diseberangkan, sementara sisanya ditampung di dinas sosial kabupaten/kota dulu," ujarnya.
Adapun yang diperiksa dalam sidak tersebut adalah identitas berupa KTP serta informasi mengenai pekerjaannya di Bali, atau dapat juga berupa surat pengantar dari desa tinggalnya.
Apabila tidak ada, maka Satpol PP Bali dan jajarannya akan memberikan sejumlah pertanyaan termasuk mencari tahu penjamin sehingga orang tersebut dapat sampai di Bali.
Rai menyampaikan bahwa pengawasan selama arus balik ini tidak terbatas di pelabuhan, karena tak menutup kemungkinan pendatang tak beridentitas lolos dari pantauan.
"Lolos dari pelabuhan bisa saja, kita antisipasi di Terminal Mengwi, di sana kita lakukan yang sama. Lolos juga, sampai di tujuan tinggal di daerah mana akan kita sidak," jelasnya.
Kepada media, Kepala Satpol PP Bali ini mengatakan bahwa pemeriksaan identitas penting untuk antisipasi jika terjadi hal yang mengganggu keamanan dan ketertiban dengan penduduk pendatang tanpa identitas sebagai penyebabnya.
Tindakan ini bukan bentuk dari penolakan aparat pemerintahan di Bali kata dia, namun demi kepentingan bersama, dan mencegah kedatangan penduduk yang justru membebani daerah seperti nantinya menambah angka pengangguran, gelandangan pengemis, hingga terjadi masalah pidana.
Sejauh ini dari pantauan Rai, selama musim arus balik lebaran 2023 pendatang tanpa identitas terbanyak berasal dari Pulau Jawa, meskipun belum ada data lebih rincinya.
Kondisi kepadatan arus mudik dan arus balik juga dinilai bukan sesuatu yang baru, apalagi Satpol PP Bali menyadari bahwa setelah bebas dari pandemi COVID-19 akan semakin banyak yang datang ke Pulau Dewata untuk mencari rejeki.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023