Tokyo (Antara Bali) - Sebanyak 13 orang terluka dan satu dilaporkan hilang setelah gempa berkekuatan 7,3 skala Richter mengguncang pesisir timur Jepang, Jumat.
Dua manula masing-masing ditemukan terluka di Prefektur Aomori dan Miyagi pada Sabtu pagi, kata polisi setempat. Sementara 11 orang lainnya juga dilaporkan terluka akibat gempa yang diiringi tsunami kecil setinggi satu meter di wilayah pesisir pantai Jepang yang berbatasan denga Samudera Pasifik.
Pemerintah Prefektur Iwate mengatakan mereka masih mencari seorang manula lagi, yang hilang setelah sebelumnya dievakuasi menggunakan sebuah perahu dari pelabuhan Kuji di prefektur itu sebagai langkah tanggap peringatan tsunami.
Otoritas nuklir Jepang mengatakan tidak ada kejadian abnormal di pembangkit listrik tenaga nuklir yang berada di wilayah terlanda gempa, termasuk PLTN Fukushima Daiichi dan Fukushina Daini.
Polisi mengatakan 11 orang terluka dan lebih dari 20.000 orang dievakuasi setelah gempa terjadi pada pukul 17.18 waktu setempat, Jumat, seperti dilaporkan Kyodo.
Perdana Menteri Yoshihiko Noda, yang membatalkan pidato di Tokyo kembali ke kantornya untuk mengawasi respon pemerintah, mengatakan kepada wartawan ia memerintahkan stafnya untuk "mengumpulkan informasi dan tetap waspada."
Kota-kota Sendai, Iwanuma dan Ishinomaki di Prefektur Miyagi, Rikuzentakata di Prefektur Iwate dan Hachinohe di Prefektur Aomori, segera mengimbau penduduk di wilayah pesisir untuk mengungsi.
Pemerintah Prefektur Aomori mengatakan sekitar 220 rumah tangga di kota Gonohe mengalami pemadaman listrik setelah gempa.
Layanan jalur kereta api peluru Shinkansen di Tokaido, Tohoku, Joetsu, dan jalur Shinkansen Nagano dihentikan sementara, sesuai dengan operator.
Bandara Sendai yang terletak di dekat garis pantai di Miyagi membatalkan semua penerbangan, sementara bandara Narita dekat Tokyo menutup sebentar landasan pacunya. (*DWA/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
Dua manula masing-masing ditemukan terluka di Prefektur Aomori dan Miyagi pada Sabtu pagi, kata polisi setempat. Sementara 11 orang lainnya juga dilaporkan terluka akibat gempa yang diiringi tsunami kecil setinggi satu meter di wilayah pesisir pantai Jepang yang berbatasan denga Samudera Pasifik.
Pemerintah Prefektur Iwate mengatakan mereka masih mencari seorang manula lagi, yang hilang setelah sebelumnya dievakuasi menggunakan sebuah perahu dari pelabuhan Kuji di prefektur itu sebagai langkah tanggap peringatan tsunami.
Otoritas nuklir Jepang mengatakan tidak ada kejadian abnormal di pembangkit listrik tenaga nuklir yang berada di wilayah terlanda gempa, termasuk PLTN Fukushima Daiichi dan Fukushina Daini.
Polisi mengatakan 11 orang terluka dan lebih dari 20.000 orang dievakuasi setelah gempa terjadi pada pukul 17.18 waktu setempat, Jumat, seperti dilaporkan Kyodo.
Perdana Menteri Yoshihiko Noda, yang membatalkan pidato di Tokyo kembali ke kantornya untuk mengawasi respon pemerintah, mengatakan kepada wartawan ia memerintahkan stafnya untuk "mengumpulkan informasi dan tetap waspada."
Kota-kota Sendai, Iwanuma dan Ishinomaki di Prefektur Miyagi, Rikuzentakata di Prefektur Iwate dan Hachinohe di Prefektur Aomori, segera mengimbau penduduk di wilayah pesisir untuk mengungsi.
Pemerintah Prefektur Aomori mengatakan sekitar 220 rumah tangga di kota Gonohe mengalami pemadaman listrik setelah gempa.
Layanan jalur kereta api peluru Shinkansen di Tokaido, Tohoku, Joetsu, dan jalur Shinkansen Nagano dihentikan sementara, sesuai dengan operator.
Bandara Sendai yang terletak di dekat garis pantai di Miyagi membatalkan semua penerbangan, sementara bandara Narita dekat Tokyo menutup sebentar landasan pacunya. (*DWA/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012