Denpasar (Antara Bali) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengintensifkan pengembangan 15 subsektor ekonomi kemasyarakatan, salah satu di antaranya adalah wisata kuliner yang juga marak di Bali.

"Masakan khas daerah kita perlu diangkat untuk diperkenalkan kepada masyarakat luas, termasuk wisatawan," kata Kepala Pengembangan SDM Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Prof Dr I Gede Pitana di Denpasar, Jumat malam.

Ketika mewakili Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu, pada acara penganugerahan penghargaan Tri Hita Karana (THK) Taurism Awards and Accreditation, ia menyambut baik penyelenggaraan festival masakan khas Bali memeriahkan acara tersebut.

Sebanyak 28 hotel berbintang dan non bintang ikut ambil bagian dalam festival masakan khas Bali yang berlangsung di Taman Budaya Denpasar. "Kami menekankan upaya menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat melalui pengembangan 15 sub sektor ekonomi kreatif tersebut, khususnya yang terkait pariwisata," ujar Pitana.

Ketua Yayasan THK Bali, IGN Wisnu Wardana, pada kesempatan itu menganugerahkan penghargaan THK kepada 124 kalangan hotel, instansi pemerintah dan daerah tujuan wisata yang ikut ambil bagian dalam THK Awards 2012.

Tim THK yang beranggotakan 60 orang melakukan penilaian tentang penerapan Tri Hita Karana yakni hubungan yang harmonis dan serasi sesama umat manusia, manusia dengan lingkungan dan manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa di kalangan hotel dan lainnya.

Ke-124 yang menerima penghargaan tersebut terdiri atas 31 hotel berbintang lima dan bintang lima plus, 23 hotel bintang empat, sembilan hotel bintang satu, dua dan tiga. Selain itu juga 15 hotel boutique, lima instansi pemerintah, sembilan perguruan tinggi, sembilan daerah tujuan wisata dan 12 sekolah. (*/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012