General Manager The Nusa Dua-Bali I Gusti Ngurah Ardita memprediksi okupansi atau tingkat hunian hotel pada kawasan yang dikelola BUMN PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation itu bisa di atas 70 persen.
"Hasil monitoring kami untuk 'booking" masa Lebaran rata-rata 68 persen. Kami prediksi bisa di atas 70 persen dengan melihat perkembangan ini," kata Ardita di Denpasar, Kamis.
Menurut dia, libur Lebaran 2023 yang relatif panjang ini akan sangat berdampak pada peningkatan hunian hotel. Apalagi orang sudah lama tidak berlibur akibat pandemi COVID-19.
"Liburan sekarang lebih panjang dan kena Sabtu-Minggu. Ini akan sangat berdampak pada peningkatan hunian dan sudah lama orang tidak berlibur di saat Lebaran," ujarnya.
Dia menambahkan, Idul Fitri 1444 Hijriah kali ini juga momentum yang bagus untuk menunjukkan bahwa Bali benar-benar siap melayani kegiatan kepariwisataan.
"Apalagi bertepatan dengan momen hari raya. Itu menjadi bagus untuk kita dan kita butuh hal seperti itu. Terlebih kita mulai 'recovery' dari kondisi pandemi yang lalu," kata Ardita.
Terkait dengan pemesanan (booking) hotel sebesar 68 persen, lanjut dia, itu sudah campur antara wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara.
"Booking ini 'mix', tetapi yang dominan wisdom, internasional juga ada. Mudah-mudahan tidak ada hal lain yang berpengaruh negatif terhadap realisasi dari pemesanan hotel," ujarnya.
Ardita mengatakan pihaknya sesuai dengan arahan manajemen dan Kementerian BUMN juga sudah mempersiapkan Posko Lebaran yang diimplementasikan sampai dengan masa akhir Lebaran. Posko dibuka tiga hari sebelum Lebaran sampai seminggu setelah Lebaran.
"Selain itu pada pekan lalu juga telah digelar apel kesiapan untuk memastikan dalam masa Lebaran ini kita betul-betul siap untuk menyambut wisatawan yang berlibur dan menginap di kawasan Nusa Dua," katanya.
Di samping itu masing-masing hotel di kawasan The Nusa Dua juga telah menawarkan program-program khusus kepada para wisatawan yang ingin menginap pada libur Lebaran 2023.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023
"Hasil monitoring kami untuk 'booking" masa Lebaran rata-rata 68 persen. Kami prediksi bisa di atas 70 persen dengan melihat perkembangan ini," kata Ardita di Denpasar, Kamis.
Menurut dia, libur Lebaran 2023 yang relatif panjang ini akan sangat berdampak pada peningkatan hunian hotel. Apalagi orang sudah lama tidak berlibur akibat pandemi COVID-19.
"Liburan sekarang lebih panjang dan kena Sabtu-Minggu. Ini akan sangat berdampak pada peningkatan hunian dan sudah lama orang tidak berlibur di saat Lebaran," ujarnya.
Dia menambahkan, Idul Fitri 1444 Hijriah kali ini juga momentum yang bagus untuk menunjukkan bahwa Bali benar-benar siap melayani kegiatan kepariwisataan.
"Apalagi bertepatan dengan momen hari raya. Itu menjadi bagus untuk kita dan kita butuh hal seperti itu. Terlebih kita mulai 'recovery' dari kondisi pandemi yang lalu," kata Ardita.
Terkait dengan pemesanan (booking) hotel sebesar 68 persen, lanjut dia, itu sudah campur antara wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara.
"Booking ini 'mix', tetapi yang dominan wisdom, internasional juga ada. Mudah-mudahan tidak ada hal lain yang berpengaruh negatif terhadap realisasi dari pemesanan hotel," ujarnya.
Ardita mengatakan pihaknya sesuai dengan arahan manajemen dan Kementerian BUMN juga sudah mempersiapkan Posko Lebaran yang diimplementasikan sampai dengan masa akhir Lebaran. Posko dibuka tiga hari sebelum Lebaran sampai seminggu setelah Lebaran.
"Selain itu pada pekan lalu juga telah digelar apel kesiapan untuk memastikan dalam masa Lebaran ini kita betul-betul siap untuk menyambut wisatawan yang berlibur dan menginap di kawasan Nusa Dua," katanya.
Di samping itu masing-masing hotel di kawasan The Nusa Dua juga telah menawarkan program-program khusus kepada para wisatawan yang ingin menginap pada libur Lebaran 2023.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023