Negara (Antara Bali) - Pedagang Pasar Umum Negara, Kabupaten Jembrana, mengkhawatirkan pembangunan pasar tradisional yang lokasinya berdekatan dengan pasar tersebut akan menjadi pesaing, menurunkan omzet penjualan mereka.
"Soal itu saya tidak bisa komentar karena merupakan wewenang pimpinan. Saat ini kepala dinas sedang di Denpasar," kata Kasi Pembinaan dan Pengembangan, Dinas Perindagkop Kabupaten Jembrana, Ketut Suamba, saat dikonfirmasi di Negara, Rabu.
Saat ditanya apakah sudah dilakukan kajian daya beli masyarakat sebelum membangun pasar yang baru tersebut, Suamba hanya mendengar Bappeda sudah melakukannya namun pihaknya belum menerima hasil kajiannya.
"Saya tidak tahu persis soal kajian Bappeda tersebut, yang jelas kami belum menerimanya," ujar Suamba yang didampingi staf Humas dan Protokol Pemkab Jembrana.
Sebelumnya, pedagang di Pasar Umum Negara menilai, pembangunan pasar baru tersebut kurang tepat, karena saat ini jumlah pembeli yang masuk ke pasar tidak mengalami peningkatan.
"Penjualan kami dari dulu tidak mengalami peningkatan yang besar. Artinya, jumlah pengunjung pasar juga tidak bertambah banyak," kata salah seorang pedagang yang minta namanya tidak disebutkan. (GBI/T007)
"Soal itu saya tidak bisa komentar karena merupakan wewenang pimpinan. Saat ini kepala dinas sedang di Denpasar," kata Kasi Pembinaan dan Pengembangan, Dinas Perindagkop Kabupaten Jembrana, Ketut Suamba, saat dikonfirmasi di Negara, Rabu.
Saat ditanya apakah sudah dilakukan kajian daya beli masyarakat sebelum membangun pasar yang baru tersebut, Suamba hanya mendengar Bappeda sudah melakukannya namun pihaknya belum menerima hasil kajiannya.
"Saya tidak tahu persis soal kajian Bappeda tersebut, yang jelas kami belum menerimanya," ujar Suamba yang didampingi staf Humas dan Protokol Pemkab Jembrana.
Sebelumnya, pedagang di Pasar Umum Negara menilai, pembangunan pasar baru tersebut kurang tepat, karena saat ini jumlah pembeli yang masuk ke pasar tidak mengalami peningkatan.
"Penjualan kami dari dulu tidak mengalami peningkatan yang besar. Artinya, jumlah pengunjung pasar juga tidak bertambah banyak," kata salah seorang pedagang yang minta namanya tidak disebutkan. (GBI/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012