Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Denpasar, Bali, memberikan pelatihan cara membuat kerajinan dan suvenir berbahan kayu bagi pelaku industri kecil menengah (IKM) dan mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar.

"Tentu kami berharap dengan kegiatan pelatihan kerajinan pembuatan suvenir dari kayu ini dapat memberi dampak yang positif dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pelaku IKM," kata Sekretaris Daerah Kota Denpasar IB Alit Wiradana membuka pelatihan tersebut di Denpasar, Sabtu.

Pemerintah Kota Denpasar juga berharap para peserta pelatihan mampu meraih peluang untuk dapat berinovasi dalam memproduksi produk yang kreatif dan berkualitas berdasarkan budaya lokal.

Mewakili Wali Kota Denpasar IGN Jaya Negara, ia mengapresiasi pelaksanaan pelatihan yang diselenggarakan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Denpasar bersama Prodi Krya ISI Denpasar ini.

Alit Wiradana membuka acara didampingi Ketua DWP Kota Denpasar Ida Ayu Widnyani Wiradana serta Kadis Perindag Kota Denpasar Ni Nyoman Sri Utari yang ditandai dengan penyerahan alat pahat kepada perwakilan peserta pelatihan.

Ketua panitia pelatihan kerajinan Ida Ayu Dewi Citrawati dalam laporannya mengatakan pelaksanaan pelatihan dilaksanakan dari 1 hingga 5 April 2023.

Pelatihan menyasar para pelaku usaha/IKM dan para mahasiswa Fakultas Seni Rupa dan Desain ISI Denpasar.

"Selama pelatihan, kami memberikan materi seperti cara perawatan alat, pemilihan bahan kayu, pelatihan pembuatan desain, pelatihan proses pembentukan, dan terakhir finishing," ujarnya.

Pihaknya berharap dengan dilaksanakannya pelatihan kerajinan berbahan kayu ini dapat meningkatkan wawasan SDM dalam pembuatan produk kerajinan dari kayu hingga menjadi barang yang bernilai ekonomis.

Wayan Okatama, mahasiswa Seni Rupa dan Desain ISI Denpasar mengatakan sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Pemkot Denpasar telah menggelar pelatihan tersebut.

"Dengan adanya pelatihan seperti ini ke depannya kami dapat lebih mengetahui bagaimana memanfaatkan kayu dan mengolahnya sehingga dapat menjadi produk yang lebih bernilai ekonomi," kata Okatama.

 

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Widodo Suyamto Jusuf


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023