Denpasar (Antara Bali) - Sebanyak 150 srikandi atau kader perempuan dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Bali dibekali kemampuan komunikasi politik untuk menghadapi Pemilu Legislatif 2014.
"Kami berbangga melihat aktivis perempuan mulai terlibat aktif dalam proses politik di Bali. Harapan kami semakin banyak kader perempuan bisa mewarnai proses demokrasi dalam pemilu legislatif mendatang," kata Anggota Komisi Pemilihan Umum Bali Ketut Udi Prayudi, di sela menjadi pemateri pada Kursus Kepemimpinan Perempuan Parpol itu, di Denpasar, Jumat.
Menurut dia, keengganan utama perempuan untuk terjun ke ranah politik karena masih terbelenggu dengan pandangan bahwa mereka hanya bertugas di ranah domestik sebagai ibu rumah tangga.
"Tetapi dengan era keterbukaan dan informasi publik saat ini, sepertinya sudah mulai tumbuh kesadaran perempuan berkiprah di bidang politik," ucapnya pada acara yang terselenggara atas kerja sama PDIP Bali dengan LSM Bali Sruti itu.
Udi menambahkan, dengan memberi pemahaman terkait UU Kepemiluan, komunikasi politik hingga strategi kampanye seperti ini, menjadi suatu bekal dan motivasi bagi kaum srikandi untuk memantapkan langkah dalam pemilu.
"Pada prinsipnya kami di KPU mengapresiasi langkah-langkah yang dilakukan parpol untuk bisa memberikan bekal pada kader perempuannya," ucapnya.
Sementara itu, Ketua LSM Bali Sruti Dr Luh Riniti Rahayu mengatakan pelatihan yang berlangsung selama tiga hari itu, baru merupakan pelatihan tingkat awal.
"Kami sudah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan PDIP yang nantinya akan berlanjut pada pelatihan untuk penguatan mereka masuk ke dalam daftar calon sementara, bahkan hingga terjaring dalam daftar calon tetap," ujarnya yang juga akademisi di Universitas Ngurah Rai Denpasar.
Langkah ini sekaligus, kata dia, untuk menyiapkan bakal calon anggota legislatif dari kaum perempuan untuk memenuhi kuota keterwakilan 30 persen sesuai dengan amanat undang-undang. (LHS/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Kami berbangga melihat aktivis perempuan mulai terlibat aktif dalam proses politik di Bali. Harapan kami semakin banyak kader perempuan bisa mewarnai proses demokrasi dalam pemilu legislatif mendatang," kata Anggota Komisi Pemilihan Umum Bali Ketut Udi Prayudi, di sela menjadi pemateri pada Kursus Kepemimpinan Perempuan Parpol itu, di Denpasar, Jumat.
Menurut dia, keengganan utama perempuan untuk terjun ke ranah politik karena masih terbelenggu dengan pandangan bahwa mereka hanya bertugas di ranah domestik sebagai ibu rumah tangga.
"Tetapi dengan era keterbukaan dan informasi publik saat ini, sepertinya sudah mulai tumbuh kesadaran perempuan berkiprah di bidang politik," ucapnya pada acara yang terselenggara atas kerja sama PDIP Bali dengan LSM Bali Sruti itu.
Udi menambahkan, dengan memberi pemahaman terkait UU Kepemiluan, komunikasi politik hingga strategi kampanye seperti ini, menjadi suatu bekal dan motivasi bagi kaum srikandi untuk memantapkan langkah dalam pemilu.
"Pada prinsipnya kami di KPU mengapresiasi langkah-langkah yang dilakukan parpol untuk bisa memberikan bekal pada kader perempuannya," ucapnya.
Sementara itu, Ketua LSM Bali Sruti Dr Luh Riniti Rahayu mengatakan pelatihan yang berlangsung selama tiga hari itu, baru merupakan pelatihan tingkat awal.
"Kami sudah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan PDIP yang nantinya akan berlanjut pada pelatihan untuk penguatan mereka masuk ke dalam daftar calon sementara, bahkan hingga terjaring dalam daftar calon tetap," ujarnya yang juga akademisi di Universitas Ngurah Rai Denpasar.
Langkah ini sekaligus, kata dia, untuk menyiapkan bakal calon anggota legislatif dari kaum perempuan untuk memenuhi kuota keterwakilan 30 persen sesuai dengan amanat undang-undang. (LHS/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012