Jakarta (Antara Bali) - Empat daerah, yaitu Bali, Jakarta, Manado dan Makassar, disiapkan menjadi daerah tujuan wisata kesehatan (health tourism) yang menggabungkan antara layanan kesehatan medis dan nonmedis serta perjalanan wisata.

"Empat daerah itu sudah bisa kita jual. Disamping itu dari segi budaya ada banyak yang bisa kita tawarkan, begitu juga wisata, baik di bawah laut maupun di atas laut," kata Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi ketika membuka Konferensi Internasional Health Tourism di Jakarta, Kamis.

Menteri Kesehatan menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Marie Elka Pangestu tentang Wisata Kesehatan yang diharapkan dapat meningkatkan keberhasilan pembangunan pariwisata dan kesehatan termasuk wisata kesehatan.

Kegiatan wisata kesehatan merupakan salah satu penggerak perekonomian yang penting di kawasan Asia Pasifik dengan besar uang dibelanjakan secara global diperkirakan mencapai 100 miliar dolar AS pada tahun 2012. Nilai itu mengalami peningkatan sebesar 20-30 persen dari 78,5 miliar dolar AS yang diperkirakan dibelanjakan untuk wisata kesehatan pada tahun 2010.

Menkes mengatakan kebijakan wisata kesehatan di Indonesia akan dikembangkan pada dua aspek yaitu "medical tourism" atau perjalanan wisata untuk mendapatkan layanan kesehatan medis dan "wellness tourism" untuk mendapatkan layanan kesehatan nonmedis yang seringkali berupa layanan bersifat promotif/preventif.

"Kita punya SDM yang hebat, budaya yang hebat. Kita mengembangkan layanan kesehatan bertaraf internasional tidak hanya untuk mengobati penyakit tapi juga memperbaiki manajemennya, layanannya dan lain-lain," papar Nafsiah. (*/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012