Penurunan angka stunting yang dilakukan di wilayah Kabupaten Badung, Bali pada tahun 2022 telah melampaui target yang diberikan oleh pemerintah pusat maupun Pemerintah Provinsi Bali.
"Target penurunan dari pemerintah pusat untuk stunting di angka delapan persen. Untuk di Provinsi Bali ditargetkan sebesar tujuh persen. Sedangkan kami di Kabupaten Badung sendiri sudah mencapai di angka 6,6 persen," ujar Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa sekaligus Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Badung di Mangupura, Rabu.
Untuk tahun 2023, Pemkab Badung menargetkan angka stunting bisa ditekan hingga mencapai angka 6 persen. Oleh karena itu Tim Percepatan Penurunan Stunting Badung bersama pihak terkait lainnya terus melaksanakan koordinasi secara intens untuk mengevaluasi terhadap capaian.
Wabup Ketut Suiasa menjelaskan pihaknya akan memberikan pendidikan dan pembinaan khususnya dalam tindakan berkeluarga bagi warga Kabupaten Badung yang akan melakukan pernikahan.
Hal itu karena menurutnya dalam menjalani kehidupan tangga masyarakat tidak hanya sebatas menjalankan dalam rumah tangga secara umum, namun diharapkan dapat mewujudkan keluarga yang sehat.
Menurutnya, secara teknis pihaknya juga akan melakukan upaya-upaya inovasi digitalisasi dalam rangka penanganan stunting, seperti pendataan dan pola penanganan di dalam Inovasi Badung Bergairah
"Persoalan Stunting perlu dicegah dari hulu, kedepannya kami akan membuat seperti adanya inovasi tim stunting yang diberi nama Badung Bergairah," tambah Wabup Ketut Suiasa.
Sementara itu Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Badung I Nyoman Gunarta mengatakan pihaknya terus berkomitmen melakukan penurunan stunting dan terbukti tahun pada tahun 2022 dapat mencapai angka 6,6 persen
"Padahal tahun 2021 angkanya sebesar 8,5 persen. Kami akan terus meningkatkan upaya penanganan stunting dengan menjalin koordinasi lintas sektor dan kewilayahan. Kemudian kami juga melakukan inovasi-inovasi untuk mempercepat pencapaian target," pungkas dia.
Baca juga: Bupati Tabanan berkantor di Desa Pitra pantau kasus Stunting
Baca juga: Menkeu: Penurunan stunting-kemiskinan jadi fokus di tahun terakhir pemerintah
Baca juga: Psikolog: Suami harus terlibat pantau tumbuh kembang anak
Baca juga: BRIN ikut bantu turunkan stunting di Bangli
Baca juga: Rekam jejak penyebab stunting pada anak Indonesia
Baca juga: Bali targetkan angka kasus stuntingnya tetap terendah se Indonesia
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023
"Target penurunan dari pemerintah pusat untuk stunting di angka delapan persen. Untuk di Provinsi Bali ditargetkan sebesar tujuh persen. Sedangkan kami di Kabupaten Badung sendiri sudah mencapai di angka 6,6 persen," ujar Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa sekaligus Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Badung di Mangupura, Rabu.
Untuk tahun 2023, Pemkab Badung menargetkan angka stunting bisa ditekan hingga mencapai angka 6 persen. Oleh karena itu Tim Percepatan Penurunan Stunting Badung bersama pihak terkait lainnya terus melaksanakan koordinasi secara intens untuk mengevaluasi terhadap capaian.
Wabup Ketut Suiasa menjelaskan pihaknya akan memberikan pendidikan dan pembinaan khususnya dalam tindakan berkeluarga bagi warga Kabupaten Badung yang akan melakukan pernikahan.
Hal itu karena menurutnya dalam menjalani kehidupan tangga masyarakat tidak hanya sebatas menjalankan dalam rumah tangga secara umum, namun diharapkan dapat mewujudkan keluarga yang sehat.
Menurutnya, secara teknis pihaknya juga akan melakukan upaya-upaya inovasi digitalisasi dalam rangka penanganan stunting, seperti pendataan dan pola penanganan di dalam Inovasi Badung Bergairah
"Persoalan Stunting perlu dicegah dari hulu, kedepannya kami akan membuat seperti adanya inovasi tim stunting yang diberi nama Badung Bergairah," tambah Wabup Ketut Suiasa.
Sementara itu Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Badung I Nyoman Gunarta mengatakan pihaknya terus berkomitmen melakukan penurunan stunting dan terbukti tahun pada tahun 2022 dapat mencapai angka 6,6 persen
"Padahal tahun 2021 angkanya sebesar 8,5 persen. Kami akan terus meningkatkan upaya penanganan stunting dengan menjalin koordinasi lintas sektor dan kewilayahan. Kemudian kami juga melakukan inovasi-inovasi untuk mempercepat pencapaian target," pungkas dia.
Baca juga: Bupati Tabanan berkantor di Desa Pitra pantau kasus Stunting
Baca juga: Menkeu: Penurunan stunting-kemiskinan jadi fokus di tahun terakhir pemerintah
Baca juga: Psikolog: Suami harus terlibat pantau tumbuh kembang anak
Baca juga: BRIN ikut bantu turunkan stunting di Bangli
Baca juga: Rekam jejak penyebab stunting pada anak Indonesia
Baca juga: Bali targetkan angka kasus stuntingnya tetap terendah se Indonesia
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023