Indramayu (Antara Bali) - Wilayah pesisir utara Desa Karangsong, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat, digagas menjadi kawasan eko wisata terpadu.
"Kami punya konsep untuk menjadikan Karangsong sebagai kawasan wisata pantai," kata Kepala Desa Karangsong, Jaedi di Indramayu, Minggu.
Desa Karangsong memiliki wilayah seluas 262 hektar dengan jumlah penduduk sekitar 2.000 kepala keluarga. Sebanyak 30 persen memanfaatkan sumberdaya laut sebagai mata pencaharian.
Pantai di laut utara tersebut berpasir hitam, setelah hutan bakau mampu tumbuh subur dan bisa menahan abrasi. Desa Karangsong merupakan pintu bagi aktivitas perikanan sehingga masyarakat menjadikan mangrove sebagai daya tarik wisata.
Kesiapan yang dilakukan warga setempat antara lain membangun jalan beton dan rencananya akan melakukan pengaspalan karena jalan menuju pantai masih berupa tanah yang tergenang air.
"Kami mulai mempersiapkan infrastruktur, terutama jalan. Artinya jika infrastruktur sudah bagus masyarakat akan melangkahkan kaki ke pantai," kata Jaedi.
Pegiat lingkungan, Dadang Sudardja mengatakan, Karangsong ke depan akan menjadi eko wisata terpadu karena adanya pantai, hutan mangrove dan menjadi pusat pendidikan lingkungan pesisir.
"Jadi sebagai eko wisata berbasis komunitas. Konsepnya sedang dikerjakan dan mudah-mudajan 2013 sudah mulai jalan," kata Dadang. (*/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Kami punya konsep untuk menjadikan Karangsong sebagai kawasan wisata pantai," kata Kepala Desa Karangsong, Jaedi di Indramayu, Minggu.
Desa Karangsong memiliki wilayah seluas 262 hektar dengan jumlah penduduk sekitar 2.000 kepala keluarga. Sebanyak 30 persen memanfaatkan sumberdaya laut sebagai mata pencaharian.
Pantai di laut utara tersebut berpasir hitam, setelah hutan bakau mampu tumbuh subur dan bisa menahan abrasi. Desa Karangsong merupakan pintu bagi aktivitas perikanan sehingga masyarakat menjadikan mangrove sebagai daya tarik wisata.
Kesiapan yang dilakukan warga setempat antara lain membangun jalan beton dan rencananya akan melakukan pengaspalan karena jalan menuju pantai masih berupa tanah yang tergenang air.
"Kami mulai mempersiapkan infrastruktur, terutama jalan. Artinya jika infrastruktur sudah bagus masyarakat akan melangkahkan kaki ke pantai," kata Jaedi.
Pegiat lingkungan, Dadang Sudardja mengatakan, Karangsong ke depan akan menjadi eko wisata terpadu karena adanya pantai, hutan mangrove dan menjadi pusat pendidikan lingkungan pesisir.
"Jadi sebagai eko wisata berbasis komunitas. Konsepnya sedang dikerjakan dan mudah-mudajan 2013 sudah mulai jalan," kata Dadang. (*/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012