Negara (Antara Bali) - Kesenian musik khas Kabupaten Jembrana, jegog, membuat musisi nasional Dwiki Darmawan tertarik untuk memasukkannya dalam proyek Negeri Sejuta Bunyi yang tengah digarapnya.
"Jegog akan saya jadikan salah satu andalan, dalam presentasi di hadapan Wakil Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan," kata Dwiki Darmawan saat bertemu Bupati Jembrana, I Putu Artha, Kamis.
Ia juga mengaku, cukup terkejut saat menyaksikan penampilan musik jegog, yang seluruh alatnya terbuat dari bambu.
Menurut Dwiki Darmawan, selama ini kesenian dari bambu yang dikenal luas hanyalah angklung, padahal jegog juga memiliki potensi yang sama.
"Saya pernah menyaksikan jegog dikolaborasikan dengan musik syimponi di Denpasar. Saya kira, kesenian ini bisa menarik minat secara nasional, bahkan internasional," ujar suami Ita Purnamasari ini.
Karena itu, selain akan membawa jegog dalam konser nasional, ia juga berencana untuk menampilkannya dalam pagelaran musik di Austria.
"Saya serius ingin mengangkat jegog, karena sebenarnya musik tradisional ini sudah tercatat di Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan, tinggal mengembangkan promosinya saja," katanya.
Dwiki menilai, musik jegog memiliki kelebihan pada kekuatan bunyi yang dihasilkan, sehingga tanpa bantuan sound sistem sudah bisa menjangkau seluruh penonton.
Terkait hal ini, Bupati Jembrana, I Putu Artha mengatakan, jegog adalah kesenian rakyat di Kabupaten Jembrana sehingga tersebar hingga ke pelosok desa.
"Hampir di setiap dusun memiliki sekaa atau kelompok jegog. Jadi ini memang kesenian rakyat, dan hanya ada di Kabupaten Jembrana," katanya.
Ia menyambut positif keinginan Dwiki Darmawan untuk mengorbitkan jegog, karena dengan diketahui secara luas sebagai kesenian khas Jembrana, bisa mencegah dari peniruan dan klaim pihak lain.
Kepada Dwiki, Bupati Artha juga menyampaikan keprihatinan terhadap perlakukan seniman jegog yang terkesan kurang dihargai.
"Kalau diundang pentas di hotel-hotel di Denpasar, mereka hanya diangkut dengan truk. Karena itu, kami tengah berupaya agar bukan jegognya yang kesana, tapi tamunya yang kesini. Kami siap untuk menyediakan tempat yang representatif," ujarnya.
Mumpung bertemu musisi nasional, Bupati Artha minta Dwiki Darmawan untuk tampil dalam HUT Kota Negara tahun 2013 mendatang, bersama musik jegog yang digarapnya.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Jegog akan saya jadikan salah satu andalan, dalam presentasi di hadapan Wakil Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan," kata Dwiki Darmawan saat bertemu Bupati Jembrana, I Putu Artha, Kamis.
Ia juga mengaku, cukup terkejut saat menyaksikan penampilan musik jegog, yang seluruh alatnya terbuat dari bambu.
Menurut Dwiki Darmawan, selama ini kesenian dari bambu yang dikenal luas hanyalah angklung, padahal jegog juga memiliki potensi yang sama.
"Saya pernah menyaksikan jegog dikolaborasikan dengan musik syimponi di Denpasar. Saya kira, kesenian ini bisa menarik minat secara nasional, bahkan internasional," ujar suami Ita Purnamasari ini.
Karena itu, selain akan membawa jegog dalam konser nasional, ia juga berencana untuk menampilkannya dalam pagelaran musik di Austria.
"Saya serius ingin mengangkat jegog, karena sebenarnya musik tradisional ini sudah tercatat di Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan, tinggal mengembangkan promosinya saja," katanya.
Dwiki menilai, musik jegog memiliki kelebihan pada kekuatan bunyi yang dihasilkan, sehingga tanpa bantuan sound sistem sudah bisa menjangkau seluruh penonton.
Terkait hal ini, Bupati Jembrana, I Putu Artha mengatakan, jegog adalah kesenian rakyat di Kabupaten Jembrana sehingga tersebar hingga ke pelosok desa.
"Hampir di setiap dusun memiliki sekaa atau kelompok jegog. Jadi ini memang kesenian rakyat, dan hanya ada di Kabupaten Jembrana," katanya.
Ia menyambut positif keinginan Dwiki Darmawan untuk mengorbitkan jegog, karena dengan diketahui secara luas sebagai kesenian khas Jembrana, bisa mencegah dari peniruan dan klaim pihak lain.
Kepada Dwiki, Bupati Artha juga menyampaikan keprihatinan terhadap perlakukan seniman jegog yang terkesan kurang dihargai.
"Kalau diundang pentas di hotel-hotel di Denpasar, mereka hanya diangkut dengan truk. Karena itu, kami tengah berupaya agar bukan jegognya yang kesana, tapi tamunya yang kesini. Kami siap untuk menyediakan tempat yang representatif," ujarnya.
Mumpung bertemu musisi nasional, Bupati Artha minta Dwiki Darmawan untuk tampil dalam HUT Kota Negara tahun 2013 mendatang, bersama musik jegog yang digarapnya.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012