Dua peserta bakal calon DPD Pemilu 2024 dari Bali yang telah menyerahkan syarat dukungan minimal di KPU Bali mengaku akan mengangkat upaya pelestarian seni dan budaya termasuk kesejahteraan bagi para pelaku didalamnya.
Seperti yang disampaikan bakal calon DPD Pemilu 2024 I Ketut Wisna yang merupakan Jro Bendesa Adat Kesiman di Denpasar, Selasa, dirinya mengaku maju untuk melestarikan seni budaya dan tradisi sebagai sumber daya yang dimiliki Bali.
"Ini (seni, budaya, dan tradisi, Red) yang kami harus pertahankan, karena ini bagian dari jati diri selaku orang Bali. Pelestarian ini adalah dasar pariwisata yang mendatangkan pendapatan juga devisa bagi negara," kata Wisna.
Wisna menyampaikan bahwa dirinya ingin merawat seni, budaya, dan tradisi di era moderen, karena berangkat dari permasalahan di masyarakat terutama cakupannya desa adat.
"Misal terkait dengan ekonomi adat, jati diri ataupun masalah sastra, ini pergerakan yang akan nyambung dengan dharmaning adat dan dharmaning negara. Dalam hal ini kelembagaan negara DPD, masyarakat Bali bisa mendapat suatu arahan dan kita bicara tentang Bali ini ke pusat," ujarnya.
Sementara itu, bakal calon DPD Pemilu 2024 yang juga telah menyerahkan 2.177 dukungan minimal dari enam kabupaten/kota yaitu I Made Kerta Suwirya mengaku fokus dalam merawat pelaku seni itu sendiri.
Ketua Paguyuban Seniman Bali itu mengatakan bahwa dirinya paham terhadap dampak, akibat, maupun kondisi seniman Bali di lapangan lantaran menggeluti dunia pemerhati seniman selama 10 tahun.
"Masyarakat, pemerintah, pelaku seni hanya bisa mengapresiasi buah karya, ini yang harus kita bangun, bagaimana seniman selanjutnya punya motivasi. Ketika mereka banyak yang memperhatikan, mereka akan berkarya sepenuhnya dan berkualitas," kata Kerta.
Kepada media, ia mengatakan bahwa memberdayakan sumber daya dalam hal ini seniman untuk menghidupi ekonomi tak akan bisa apabila seniman itu sendiri tidak didukung terlebih dahulu.
"Hak-hak seniman yang semestinya lebih banyak dibantu oleh pusat ketika Bali didaulat menjadi pusat pelestarian seni budaya nusantara, itulah tanggung jawab pusat," ujarnya.
Selain dua bakal calon DPD Pemilu 2024 dari Bali yang memiliki fokus dalam hal seni, budaya, maupun tradisi, Ketua KPU Bali I Dewa Agung Gede Lidartawan menyampaikan bahwa hingga saat ini sebanyak sembilan bakal calon telah menyerahkan syarat dukungan minimal.
"Hingga saat ini sudah sembilan yang menyerahkan persyaratan dan masih akan kami tunggu hingga 29 Desember 2022 pukul 23.59 Wita. Kami minta para narahubung untuk melakukan konsultasi terlebih dahulu sebelum datang ke kantor KPU Bali agar tidak ada kesalahan khususnya pada aplikasi Sistem Informasi Pencalonan (Silon)," kata Lidartawan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dua bacalon DPD dari Bali angkat pelestarian seni budaya
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
Seperti yang disampaikan bakal calon DPD Pemilu 2024 I Ketut Wisna yang merupakan Jro Bendesa Adat Kesiman di Denpasar, Selasa, dirinya mengaku maju untuk melestarikan seni budaya dan tradisi sebagai sumber daya yang dimiliki Bali.
"Ini (seni, budaya, dan tradisi, Red) yang kami harus pertahankan, karena ini bagian dari jati diri selaku orang Bali. Pelestarian ini adalah dasar pariwisata yang mendatangkan pendapatan juga devisa bagi negara," kata Wisna.
Wisna menyampaikan bahwa dirinya ingin merawat seni, budaya, dan tradisi di era moderen, karena berangkat dari permasalahan di masyarakat terutama cakupannya desa adat.
"Misal terkait dengan ekonomi adat, jati diri ataupun masalah sastra, ini pergerakan yang akan nyambung dengan dharmaning adat dan dharmaning negara. Dalam hal ini kelembagaan negara DPD, masyarakat Bali bisa mendapat suatu arahan dan kita bicara tentang Bali ini ke pusat," ujarnya.
Sementara itu, bakal calon DPD Pemilu 2024 yang juga telah menyerahkan 2.177 dukungan minimal dari enam kabupaten/kota yaitu I Made Kerta Suwirya mengaku fokus dalam merawat pelaku seni itu sendiri.
Ketua Paguyuban Seniman Bali itu mengatakan bahwa dirinya paham terhadap dampak, akibat, maupun kondisi seniman Bali di lapangan lantaran menggeluti dunia pemerhati seniman selama 10 tahun.
"Masyarakat, pemerintah, pelaku seni hanya bisa mengapresiasi buah karya, ini yang harus kita bangun, bagaimana seniman selanjutnya punya motivasi. Ketika mereka banyak yang memperhatikan, mereka akan berkarya sepenuhnya dan berkualitas," kata Kerta.
Kepada media, ia mengatakan bahwa memberdayakan sumber daya dalam hal ini seniman untuk menghidupi ekonomi tak akan bisa apabila seniman itu sendiri tidak didukung terlebih dahulu.
"Hak-hak seniman yang semestinya lebih banyak dibantu oleh pusat ketika Bali didaulat menjadi pusat pelestarian seni budaya nusantara, itulah tanggung jawab pusat," ujarnya.
Selain dua bakal calon DPD Pemilu 2024 dari Bali yang memiliki fokus dalam hal seni, budaya, maupun tradisi, Ketua KPU Bali I Dewa Agung Gede Lidartawan menyampaikan bahwa hingga saat ini sebanyak sembilan bakal calon telah menyerahkan syarat dukungan minimal.
"Hingga saat ini sudah sembilan yang menyerahkan persyaratan dan masih akan kami tunggu hingga 29 Desember 2022 pukul 23.59 Wita. Kami minta para narahubung untuk melakukan konsultasi terlebih dahulu sebelum datang ke kantor KPU Bali agar tidak ada kesalahan khususnya pada aplikasi Sistem Informasi Pencalonan (Silon)," kata Lidartawan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dua bacalon DPD dari Bali angkat pelestarian seni budaya
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022