Denpasar (Antara Bali) - Dinas Peternakan Provinsi, Kabupaten dan Kota di Bali hendaknya mampu menjadikan momentum ritual "Tumpek Kandang", untuk meningkatkan populasi ternak guna meningkatkan pendapatan masyarakat setempat, kata seorang pemerhati budaya di Denpasar.

"Tumpek kandang persembahan khusus untuk menghormati binatang piaraan yang diperingati setiap 210 hari itu mampu menggairahkan masyarakat memelihara berbagai jenis ternak piaraan," kata Ketua Program Studi Pemandu Wisata Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) Denpasar Dr Drs I Ketut Sumadi M.Par di Denpasar Sabtu.

Oleh sebab itu, Dinas Peternakan dan instansi terkait lainnya lebih proaktif dalam mengajak masyarakat memanfaatkan setiap jengkal tanah untuk LAHAN mengembangkan aneka jenis ternak.

"Hal itu jauh lebih baik dibandingkan membiarkan tanah tegalan itu terbengkai atau menjualnya kepada pendatang," ujar Ketut Semadi.

Ia mengingatkan, Dinas Peternakan melakukan inovasi atau melakukan terobosan dalam bidang pengembangan peternakan dengan momentum Tumpek Kandang.

Dengan menafaatkan kearifan lokal, antara lain Tumpek Kandang akan mampu mengajak dan mendorong masyarakat mengembangkan usaha peternakan skala rumah tangga.

Jika usaha peternakan itu telah memasyarakat dalam lingkungan rumah tangga, sesuai potensi lahan yang dimiliki akan mampu meningkatkan kesejahteraan, sekaligus mengatasi kemiskinan.

Usaha peternakan dengan berbagai jenis binatang piaraan dapat dikembangkan dengan mudah, sesuai potensi lahan yang ada, asalkan memiliki kemauan untuk mengembangkannya, harap Ketut Sumadi. (LHS)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012