Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) memberikan berbagai fasilitas untuk umat beragama guna menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi, salah satunya dengan menghadirkan Puja Mandala di Nusa Dua, Bali.
"Puja Mandala di dalamnya ada beragam rumah ibadah dan semuanya bisa berjalan beriringan merupakan salah satu wujud dari toleransi beragama," kata Vice President Corporate Secretary ITDC I Putu Mirayana dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu.
Puja Mandala merupakan suatu kompleks yang terletak di Nusa Dua, Bali dengan lima rumah ibadah di dalamnya, yaitu Masjid Agung Ibnu Batutah, Gereja Katolik Maria Bunda Segala Bangsa, Vihara Buddha Guna, Gereja Protestan GKPB Jemaat Bukit Doa, dan Pura Jagatnatha.
Menurut dia, tidak hanya berupa Puja Mandala saja, tetapi di internal manajemen ITDC sendiri sudah terbentuk kepengurusan di masing-masing umat beragama yang berada di bawah Divisi Human Capital.
Baca juga: Tingkat hunian di The Nusa Dua Bali terus naik jelang tutup tahun 2022
"Di ITDC itu selalu rutin ada kegiatan di masing-masing umat, salah satu contoh terdekatnya dari umat kristiani yang tiap tahunnya ada program rutin yang difasilitasi perusahaan, ada ibadah, ada perkumpulan yang memang sudah diatur oleh pengurus umat masing-masing termasuk Natal," ucap Mirayana.
Sebagai perusahaan BUMN yang memiliki tiga wilayah operasional, yaitu di Mandalika, Nusa Dua, dan Jakarta, ITDC tidak membeda-bedakan pelayanan di internal maupun eksternal, serta tidak ada batasan dalam menggunakan atribut keagamaan selama pegawai masih terlihat rapi, sopan, dan produktif.
"Bahkan, ada pemberian fasilitas bagi pegawai untuk bisa menjalankan ibadah keluar. Misalnya, kalau umat muslim 'kan ada ibadah haji sudah difasilitasi, kemudian umat Hindu diberikan fasilitas tirta yatra ke India, nah, untuk yang umat kristiani diberikan fasilitas beribadah ke Yerusalem," katanya.
Untuk mendapatkan fasilitas tersebut, kata Mirayana, ada persyaratan tertentu, misalnya kaitan dengan kinerja dan catatan yang lain.
"Akan tetapi, jika semua persyaratan terpenuhi, umat beragama diberikan fasilitas yang sama, diberikan layanan yang sama," ucapnya.
Baca juga: The Nusa Dua buktikan kesiapan jadi tuan rumah kejuaraan dunia esport
I Putu Mirayana juga menegaskan bahwa di lingkungan ITDC sendiri setiap direksi atau top manajemen selalu menghadiri kegiatan keagamaan yang diselenggarakan oleh pegawai ITDC.
"Meskipun beda keyakinan, direksi atau top manajemen tetap hadir untuk memberikan sambutan," kata Mirayana.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
"Puja Mandala di dalamnya ada beragam rumah ibadah dan semuanya bisa berjalan beriringan merupakan salah satu wujud dari toleransi beragama," kata Vice President Corporate Secretary ITDC I Putu Mirayana dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu.
Puja Mandala merupakan suatu kompleks yang terletak di Nusa Dua, Bali dengan lima rumah ibadah di dalamnya, yaitu Masjid Agung Ibnu Batutah, Gereja Katolik Maria Bunda Segala Bangsa, Vihara Buddha Guna, Gereja Protestan GKPB Jemaat Bukit Doa, dan Pura Jagatnatha.
Menurut dia, tidak hanya berupa Puja Mandala saja, tetapi di internal manajemen ITDC sendiri sudah terbentuk kepengurusan di masing-masing umat beragama yang berada di bawah Divisi Human Capital.
Baca juga: Tingkat hunian di The Nusa Dua Bali terus naik jelang tutup tahun 2022
"Di ITDC itu selalu rutin ada kegiatan di masing-masing umat, salah satu contoh terdekatnya dari umat kristiani yang tiap tahunnya ada program rutin yang difasilitasi perusahaan, ada ibadah, ada perkumpulan yang memang sudah diatur oleh pengurus umat masing-masing termasuk Natal," ucap Mirayana.
Sebagai perusahaan BUMN yang memiliki tiga wilayah operasional, yaitu di Mandalika, Nusa Dua, dan Jakarta, ITDC tidak membeda-bedakan pelayanan di internal maupun eksternal, serta tidak ada batasan dalam menggunakan atribut keagamaan selama pegawai masih terlihat rapi, sopan, dan produktif.
"Bahkan, ada pemberian fasilitas bagi pegawai untuk bisa menjalankan ibadah keluar. Misalnya, kalau umat muslim 'kan ada ibadah haji sudah difasilitasi, kemudian umat Hindu diberikan fasilitas tirta yatra ke India, nah, untuk yang umat kristiani diberikan fasilitas beribadah ke Yerusalem," katanya.
Untuk mendapatkan fasilitas tersebut, kata Mirayana, ada persyaratan tertentu, misalnya kaitan dengan kinerja dan catatan yang lain.
"Akan tetapi, jika semua persyaratan terpenuhi, umat beragama diberikan fasilitas yang sama, diberikan layanan yang sama," ucapnya.
Baca juga: The Nusa Dua buktikan kesiapan jadi tuan rumah kejuaraan dunia esport
I Putu Mirayana juga menegaskan bahwa di lingkungan ITDC sendiri setiap direksi atau top manajemen selalu menghadiri kegiatan keagamaan yang diselenggarakan oleh pegawai ITDC.
"Meskipun beda keyakinan, direksi atau top manajemen tetap hadir untuk memberikan sambutan," kata Mirayana.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022