Negara (Antara Bali) - Kapal yang beroperasi di Selat Bali saat ini sudah melebihi kapasitas dermaga tempat sandar, sehingga antrean kapal untuk berlabuh semakin lama.

"Selain kapal harus antre cukup lama untuk berlabuh, juga rawan terjadi senggolan antar kapal saat cuaca buruk," kata Syahbandar Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Widodo saat dikonfirmasi wartawan, Kamis.

Menurut Widodo, saat jumlah kapal yang beroperasi di Selat Bali mencapai 37 unit, sementara dermaga di Pelabuhan Ketapang maupun Gilimanuk untuk berlabuh hanya enam buah, terdiri dari tiga dermaga Landing Craft Macine (LCM) untuk kapal pengangkut truk besar, dua dermaga Movile Bridge (MB) dan satu dermaga Pontok untuk kapal penumpang.

Penjelasan senada juga disampaikan Manajer Operasional PT ASDP Indonesia Ferry Gilimanuk, Wahyudi Susianto yang menambahkan, agar antrean terlalu lama tidak terjadi, pihaknya terpaksa menggilir kapal yang beroperasi.

"Saat normal, tiap hari kita operasikan 30 kapal dengan pola bergiliran. Kalau dari 37 kapal seluruhnya dioperasikan tiap hari, bisa lama sekali antrean sandarnya," kata Wahyudi.(GBI)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012