Presiden Joko Widodo mengatakan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI harus tegas dalam menegakkan aturan, tetapi jangan membuat waswas masyarakat dan peserta pemilu dalam mengikuti pesta demokrasi.

"Bawaslu harus tegas dalam menegakkan aturan, tidak boleh ragu. Sekali lagi, jangan sampai Bawaslu malah menjadi 'badan pembuat waswas pemilu'," kata Presiden Jokowi dalam Konsolidasi Nasional Bawaslu di Jakarta, Sabtu.

Dikatakan pula bahwa Bawaslu memang patut menjadi badan yang disegani. Namun, jangan sampai sikap Bawaslu membuat waswas masyarakat untuk memilih kandidat dalam pemilu, ataupun membuat peserta pemilu waswas untuk bersosialisasi. Artinya, kata Presiden, pemilu harus tetap ingar-bingar sebagai bagian dari demokrasi.

Baca juga: Bawaslu Bali minta panwaslu kecamatan awasi data pemilih

"Ini penting sekali, harus ingar-bingar. Harus ingar-bingar pemilunya. Jangan sampai menyelenggarakan pemilu senyap, kelihatan tidak ada apa-apa, ya, enggak benar juga," kata Jokowi.

Oleh karena itu, kata Presiden, peraturan terkait dengan pemilu harus jelas dan benar-benar disosialisasikan kepada seluruh pihak. Jangan sampai terdapat pihak yang mengelak dan beralasan tidak tahu peraturan pemilu sehingga membuat pelanggaran.

Presiden juga meminta Bawaslu bekerja cepat, responsif, dan selalu bergerak pada koridor hukum. Bawaslu juga harus terus memegang integritas dan bersikap adil.

"Menyelesaikan berbagai pelanggaran dengan tegas. Tidak usah ragu-ragu. Tidak boleh ragu. Pegang teguh integritas dan sekali lagi lakukan secara adil dan tidak memihak," kata Presiden Jokowi.
 

Baca juga: Bawaslu Bali sabet peringkat tiga penganugerahan JDIH terbaik 2022
 

Pewarta: Indra Arief Pribadi

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022