Pemerintah Kota Denpasar, Bali, meraih Penghargaan Audit Kasus Stunting tahun 2022 dari Direktorat Bina Keluarga Balita dan Anak Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) karena dinilai sukses dalam penanganan stunting.
Penghargaan tersebut diserahkan oleh Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali dr Ni Luh Gede Sukardiasih dan diterima oleh Asisten Administrasi Umum Setda Kota Denpasar I Dewa Nyoman Semadi dalam kegiatan Refleksi Audit Kasus Stunting Tahun 2022 di Denpasar.
"Prevalensi stunting di Indonesia pada umumnya dan Bali khususnya masih menjadi masalah, terutama pada disparitas antarkabupaten/kota maupun di tingkat desa," ujar Semadi di Denpasar, Kamis.
Oleh karena itu, lanjut dia, pencegahannya lebih fokus melalui pendekatan keluarga dengan menyasar pada sasaran keluarga seperti remaja, calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita.
Baca juga: Pemkot Denpasar siapkan gerai operasi pasar sambut Natal-Tahun Baru-Galunganl
"Salah satu kegiatan prioritas dalam penanganan percepatan penurunan stunting di Kota Denpasar adalah dengan melakukan audit kasus stunting dan rencana tindak lanjut yang sudah dilaksanakan sebanyak dua kali dalam tahun 2022," katanya.
Ia menambahkan, sesuai data SSGI 2021 prevalensi balita stunting di Kota Denpasar ada pada posisi sembilan persen. Pada 2024 prevalensi stunting di Kota Denpasar ditargetkan 5,03 persen.
Untuk dapat mencapai hal tersebut, kata dia, pemerintah dari tingkat pusat sampai tingkat desa harus menyelaraskan gerak empat langkah untuk meningkatkan cakupan pelayanan kepada kelompok sasaran percepatan penurunan stunting.
"Pada kegiatan refleksi audit kasus stunting tahun 2022 ini, kami mengucapkan terima kasih sudah diberikan apresiasi terhadap tim audit kasus stunting Kota Denpasar," ujar Semadi.
Ia berharap tim audit kasus stunting dapat memberikan penguatan kepada Kota Denpasar dalam pelaksanaan audit kasus stunting tahun 2023.
Baca juga: Dispar Denpasar siapkan dokar hias gratis untuk tur dalam kota
Selain itu, dapat menghasilkan komitmen bersama dalam pelaksanaan delapan aksi konvergensi yang disinergikan untuk percepatan penurunan stunting di Kota Denpasar.
Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga Nopian Andusti menyampaikan terima kasih atas kinerja seluruh kabupaten/kota yang terlibat dalam audit kasus stunting tahun 2022.
Nopian juga memberikan apresiasi kepada lima kabupaten/kota terbaik yang mendapatkan penghargaan Audit Kasus Stunting Tahun 2022.
"Semoga kegiatan ini dapat menjadi motivasi dalam pelaksanaan evaluasi untuk perencanaan implementasi dan bisa memperkuat konvergensi pelayanan percepatan penurunan stunting. Selain itu, pelaksanaan audit kasus stunting semakin baik pada 2023," ucap Nopian.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
Penghargaan tersebut diserahkan oleh Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali dr Ni Luh Gede Sukardiasih dan diterima oleh Asisten Administrasi Umum Setda Kota Denpasar I Dewa Nyoman Semadi dalam kegiatan Refleksi Audit Kasus Stunting Tahun 2022 di Denpasar.
"Prevalensi stunting di Indonesia pada umumnya dan Bali khususnya masih menjadi masalah, terutama pada disparitas antarkabupaten/kota maupun di tingkat desa," ujar Semadi di Denpasar, Kamis.
Oleh karena itu, lanjut dia, pencegahannya lebih fokus melalui pendekatan keluarga dengan menyasar pada sasaran keluarga seperti remaja, calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita.
Baca juga: Pemkot Denpasar siapkan gerai operasi pasar sambut Natal-Tahun Baru-Galunganl
"Salah satu kegiatan prioritas dalam penanganan percepatan penurunan stunting di Kota Denpasar adalah dengan melakukan audit kasus stunting dan rencana tindak lanjut yang sudah dilaksanakan sebanyak dua kali dalam tahun 2022," katanya.
Ia menambahkan, sesuai data SSGI 2021 prevalensi balita stunting di Kota Denpasar ada pada posisi sembilan persen. Pada 2024 prevalensi stunting di Kota Denpasar ditargetkan 5,03 persen.
Untuk dapat mencapai hal tersebut, kata dia, pemerintah dari tingkat pusat sampai tingkat desa harus menyelaraskan gerak empat langkah untuk meningkatkan cakupan pelayanan kepada kelompok sasaran percepatan penurunan stunting.
"Pada kegiatan refleksi audit kasus stunting tahun 2022 ini, kami mengucapkan terima kasih sudah diberikan apresiasi terhadap tim audit kasus stunting Kota Denpasar," ujar Semadi.
Ia berharap tim audit kasus stunting dapat memberikan penguatan kepada Kota Denpasar dalam pelaksanaan audit kasus stunting tahun 2023.
Baca juga: Dispar Denpasar siapkan dokar hias gratis untuk tur dalam kota
Selain itu, dapat menghasilkan komitmen bersama dalam pelaksanaan delapan aksi konvergensi yang disinergikan untuk percepatan penurunan stunting di Kota Denpasar.
Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga Nopian Andusti menyampaikan terima kasih atas kinerja seluruh kabupaten/kota yang terlibat dalam audit kasus stunting tahun 2022.
Nopian juga memberikan apresiasi kepada lima kabupaten/kota terbaik yang mendapatkan penghargaan Audit Kasus Stunting Tahun 2022.
"Semoga kegiatan ini dapat menjadi motivasi dalam pelaksanaan evaluasi untuk perencanaan implementasi dan bisa memperkuat konvergensi pelayanan percepatan penurunan stunting. Selain itu, pelaksanaan audit kasus stunting semakin baik pada 2023," ucap Nopian.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022