Anggota Dewan Perwakilan Daerah Made Mangku Pastika berharap PT Askrindo (Asuransi Kredit Indonesia) sebagai lembaga penjamin kredit masyarakat supaya dapat terus membantu UMKM di Provinsi Bali tetap eksis.

Pastika saat mengadakan reses di PT Askrindo Kanwil V Denpasar, di Denpasar, Selasa mengatakan UMKM di Pulau Dewata telah terbukti mampu bertahan di tengah kondisi pandemi COVID-19.

"Tetap kita perlukan usaha perekonomian rakyat yang tahan terhadap permasalahan pariwisata. Agar UMKM tetap bisa berjalan, tentu perlu modal," ujarnya pada acara reses yang bertajuk Peranan Askrindo sebagai Lembaga Penjaminan dalam Meningkatkan Perekonomian tersebut

Pastika bersama para tim ahlinya diterima oleh Pemimpin Wilayah V Askrindo I Putu Apriyanto dan Pemimpin Cabang Denpasar Azhari Nur Kusumo.

Menurut dia, keberadaan Askrindo sebagai lembaga penjaminan kredit, fungsinya dalam meningkatkan perekonomian sangat penting. Terlebih bagi pinjaman kredit yang nilainya cukup besar.

Baca juga: Mangku Pastika putuskan tak maju DPD lagi pada 2024

"Kalau untuk lingkup daerah biasanya penjaminan oleh Jamkrida. Sedangkan Askrindo itu secara nasional dan biasanya proyek-proyek besar itu Askrindo yang menjamin. Termasuk pula kredit usaha rakyat (KUR). Dengan demikian, Askrindo bisa menggerakkan perekonomian rakyat," ucapnya.

Dalam kesempatan itu, Pastika juga menceritakan perannya ketika menjadi Gubernur Bali 2008-2018 untuk mendukung kegiatan yang bisa menumbuhkan perekonomian.

Diantaranya melalui program Jaminan Kesehatan Bali Mandara, membangun RSBM (Rumah Sakit Bali Mandara) dan Simantri untuk mendukung usaha petani.

"Untuk membantu UKM mendapat kredit, saya juga bentuk Jamkrida Bali Mandara. Jadi pelaku usaha kecil yang sulit dapat akses bank di-back-up sama Jamkrida agar bisa dapat kredit,” tambahnya.

Sementara itu Pemimpin Wilayah V Askrindo Putu Apriyanto menjelaskan komitmennya sebagai lembaga penjaminan dalam meningkatkan perekonomian dengan mendukung perbankan penyalur KUR.

Ia mengemukakan, dalam hal penjaminan KUR, calon debitur mengajukan permohonan ke Bank Penyalur KUR. Bank penyalur melakukan pengecekan data calon debitur di SIKP (Sistem Informasi Kredit Program).

Baca juga: Mangku Pastika: Peringatan Bom Bali jadikan momentum saling memaafkan

Selanjutnya bila hasil analisa bank dianggap layak, maka bank penyalur KUR mengajukan permohonan penjaminan ke PT Askrindo yang kemudian akan menerbitkan sertifikat penjaminan atas permohonan yang diajukan.

Bank Penyalur menginput dan melakukan pengkinian data debitur di SIKP dan selanjutnya subsidi bunga dibayarkan melalui KPA.

Askrindo melalui program pendampingan UMKM memiliki fungsi dan tujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemampuan pemasaran dan kewirausahaan bagi UMKM sehingga kinerja penjualannya akan terus meningkat.

"Harapan kami dengan keberadaan Askrindo di Bali ini maka perbankan dapat percaya diri dalam menyalurkan kredit karena kami siap mem-back up di belakangnya. Apalagi karena pandemi, Bali paling terdampak," katanya.

Seringkali UMKM ketika ingin mengakses kredit terkendala agunan, tetapi dengan keberadaan Askrindo maka akan tetap terpenuhi syarat agunan tersebut.

Terkait kinerja penjaminan KUR Nasional, untuk wilayah Bali Nusra saja, jumlah debitur UMKM sebanyak 147.171 orang, dengan menyerap tenaga kerja 200.671 orang.

Kemudian mengenai bank yang menjadi penyalur KUR di Provinsi Bali ini yakni BRI, BTN, BNI, Bank Mandiri, BPD Bali dan pihak swasta.

“Askrindo memiliki jaringan kantor cabang di semua provinsi (59 kota) siap mendukung pertumbuhan kredit perbankan kepada UMKM. Askrindo juga mendukung pembiayaan bank untuk sektor ekspor dan non ekspor seperti perdagangan domestik, infrastruktur dan transportasi yang mendukung pembangunan daerah khususnya Provinsi Bali," kata Apriyanto.


 
 

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022