Pemerintah Kabupaten Tabanan, Bali, mengadakan acara "Dewi (Desa Wisata) Gunung Salak Festival 2022" di Banjar Kanciana, Desa Gunung Salak, Seltim, Kabupaten Tabanan, Bali, Jumat (2/12), untuk mempromosikan pariwisata setempat.

"Setelah melewati pandemi yang melanda Bali, bahkan dunia, kami bersyukur memiliki desa adat dan desa dinas yang tidak pernah menyerah dengan keadaan," kata Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya saat membuka festival itu di Tabanan, Jumat.

Bahkan, lanjutnya, berbagai langkah fundamental dirumuskan guna mendorong geliat ekonomi dan gerak hidup masyarakat secara holistik, diantaranya menginisiasi berbagai ajang pariwisata atau terkait UMKM dengan mengangkat potensi-potensi yang ada di daerah sekitar.

"Dengan adanya berbagai macam kegiatan tersebut diharapkan mampu berkontribusi bagi perekonomian masyarakat. Ke depan, Gunung Salak Festival ini agar terus berlanjut dari tahun ke tahun hingga sampai menjadi event internasional," ujarnya.

Baca juga: Bupati Tabanan lihat pemasangan Patung Bung Karno

Dengan tujuan membangkitkan dan memunculkan semua potensi yang ada di 133 desa di Tabanan, Bupati Sanjaya meminta kepada seluruh jajaran agar melakukan langkah-langkah sistematis guna membuat beragam ajang tahunan yang mampu memberikan informasi utuh kepada para wisatawan.

"Daerah gunung salak yang panoramanya sangat indah sekali kalau dibandingkan dengan kabupaten lain, tidak kalah. Bagaimana cara mengangkat daerah ini, ya kita harus kolaborasi dengan masyarakat guna mewujudkan visi misi tersebut yang salah satunya melalui pelestarian seni, tradisi, adat dan budaya, dimana pariwisata merupakan bonus atas kearifan lokal yang ada," katanya.

Sementara itu, Ketua Panitia Festival AA. Putu Ari Wiratama, mengatakan festival ini dilaksanakan pada 2-3 Desember 2022, sekaligus puncak festival ditandai dengan pesta rakyat. "Tujuan dari festival ini untuk mengangkat potensi budaya dan kearifan lokal kami disini, sehingga mulai dikenal oleh tamu-tamu, baik lokal maupun mancanegara," katanya.

Sebelumnya, Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya pada 27 November 2022 juga telah membuka acara Parade Seni Budaya Nusantara untuk menyemarakkan HUT ke-529 Kota Tabanan yang bertajuk "Jayaning Singasana" yang digelar di Jalan Gajah Mada Tabanan.

Baca juga: Bupati Tabanan tinjau Pameran Bonsai

Parade itu melibatkan banyak seniman dan elemen masyarakat, seperti Adi Merdangga, Okokan, Reog Ponorogo, Barongsai dan tari Jayaning Singasana AUM. "Biasanya kita nonton parade budaya, tapi kali ini memakai pakaian kebesaran Payas Agung Modif, pewayangan dari era Mahabarata, Majapahit, sampai di era milenium," ujarnya.

Politisi asal Dauh Pala Tabanan mengapresiasi para seniman maupun seniman Bali, ketika tampil memeriahkan ajang-ajang HUT kota ini. "Inti dari parade ini adalah meliang-meliang, bersuka cita, setelah dua sampai tiga tahun lamanya terkungkung oleh dampak COVID-19. Ini merupakan momentum bagi para seniman, bagi para tokoh dan masyarakat, yang sudah haus akan hiburan," kata Sanjaya.

Selain memiliki kesenian tari maskot Bungan Sandat Serasi, Tabanan saat ini juga mempunyai tarian kebesaran daerah ini bernama tari Jayaning Singasana AUM. Jayaning berarti jaya atau kejayaan, singasana bermakna Linggih atau sasana, dan AUM adalah aman, unggul dan madani.

Pewarta: Pande Yudha

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022