Forum Demokrasi Bali (Bali Democracy Forum/BDF) ke-15 akan diselenggarakan oleh Kementerian Luar Negeri RI di Bali pada 8 Desember 2022 dan mengangkat tema “Democracy in a Changing World: Leadership and Solidarity”.
“BDF adalah salah satu program unggulan diplomasi Indonesia yang sifatnya mendorong agar demokrasi tumbuh dari dalam,” kata Juru Bicara Kemlu Teuku Faizasyah dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat.
Dalam kegiatan itu, yang sangat relevan untuk berbagi pengalaman negara-negara dalam berdemokrasi, kata Faizasyah, Indonesia melakukan pendekatan inklusif dengan memberi ruang kepada semua pihak selama forum berlangsung.
“Jadi kita tidak membeda-bedakan pesertanya (apakah) sudah menganut demokrasi atau berproses menuju demokrasi. Dalam BDF kali ini kita akan memberikan ruang kepada semua pemangku kepentingan, termasuk masyarakat sipil, media, dan mahasiswa,” kata dia.
Baca juga: Wamenlu Mahendra: Demokrasi diperlukan untuk hadapi pandemi
Menurut dia, sejauh ini ada 57 negara peserta dan 70 negara pengamat serta organisasi internasional yang telah mendaftarkan diri untuk mengikuti BDF 2022.
Penyelenggaraan BDF tahun ini akan lebih mengutamakan pada kehadiran fisik, untuk menunjukkan bahwa Bali dan Indonesia siap kembali menerima tamu setelah pandemi COVID-19.
Selain mengharapkan kehadiran perwakilan negara pada level menteri/wakil menteri serta dua ahli, Indonesia juga menghadirkan perwakilan lintas kawasan yaitu dari Amerika Latin, yang akan bergabung secara daring.
“Dengan begitu kita bisa mendengarkan perspektif dari berbagai kawasan, meskipun dari awal geographical footing BDF adalah kawasan Asia Pasifik,” tutur Faizasyah.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: "Bali Democracy Forum" angkat tema kepemimpinan dan solidaritas
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022