Nusa Dua (Antara Bali) - Enam sindikasi perbankan dari dalam dan luar negeri kucurkan kredit untuk pembiayaan proyek Blast Furnace Complex PT Krakatau Steel (Persero) Tbk senilai 450 juta dolar AS.

Enam jajaran direksi dari sindikasi bank penyalur kredit itu dan Direktur Utama Krakatau Steel Irvan Kamal Hakim menandatangani perjanjian pinjaman tersebut dalam versi bahasa Indonesia, di Nusa Dua, Bali, Jumat malam.

Hong Kong and Shanghai Banking Corporation (HSBC) ditunjuk sebagai Joint Mandated Lead Arrangers dengan nilai kredit mencapai Rp2,275 triliun ditambah 200 juta dolar AS. Pinjaman itu diberikan dalam dua kelompok penyaluran, yakni kredit commercial facility sebesar Rp2,275 triliun yang bersumber dari BNI, Bank Mandiri dan Bank Rakyat Indonesia (BRI).

Sisanya berupa fasilitas pinjaman yang didukung oleh Sinosure, agen kredit ekspor dari China, senilai 200 juta dolar AS yang berasal dari tiga bank asing, yakni Industrial and Commercial Bank of China (ICBC), HSBC dan China Development Bank Corporation (CDB). "Penandatanganan perjanjian kredit ini untuk versi bahasa Inggris telah dilaksanakan 15 Mei 2012 lalu, saat ini dirayakan yang versi bahasa Indonesia," kata Direktur Utama Krakatau Steel Irvan Kamal Hakim di sela-sela acara penandatanganan.  

Irvan mengatakan pinjaman itu akan digunakan untuk penyelesaian proyek blast furnace senilai 621,81 juta dolar. Seluruh kredi sudah siap digunakan untuk merealisasi proyek tersebut. Saat ini pembangunan proyek yang sangat vital itu sudah berjalan sesuai dengan rencana, seperti pemasangan pancang dan penataan kantor yang mencapai 100 persen.
    
Sementara itu CEO HSBC Indonesia Alan Richards mengatakan, pembiayaan yang disalurkan sindikasi itu menunjukkan kepercayaan perbankan internasional terhadap potensi pertumbuhan Krakatau Steel sebagai industri baja nasional di Indonesia.(IGT)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012