Semarang (Antara Bali) - Pengunjung berbagai bangunan cagar budaya di Jawa Tengah masih didominasi kalangan pelajar yang ditugaskan sekolah.
"Selama ini pengunjung dari kalangan pelajar mendominasi, mencapai 75 persen, sementara sisanya dari masyarakat umum," kata Penanggung Jawab Kehumasan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah Wahyu Kristanto di Semarang, Jumat.
Hal itu diungkapkannya di sela "Pameran Bersama Warisan Budaya Dunia" di Plasa Simpanglima Semarang diikuti sekitar 11 pengelola cagar budaya, di antaranya BPCB Jateng dan Balai Konservasi Borobudur.
Menurut dia, setidaknya ada 100 bangunan cagar budaya dikelola lembaga yang dulu bernama Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) itu, mulai bangunan prasejarah, klasik seperti candi, Islam, dan warisan kolonial.
Kalau untuk candi, kata dia, BPCB Jateng antara lain mengelola Candi Sewu, Candi Umbul, Candi Bubrah, Candi Plaosan,d an Candi Sojiwan, masih satu kompleks Candi Prambanan yang dikelola BPCB Yogyakarta.
Ia menyebutkan para pengunjung di candi-candi yang dikelola itu rata-rata mencapai 1.000-2.000 orang/hari pada hari-hari biasa, sementara pada akhir pekan bisa meningkat menjadi 10 ribu pengunjung/hari.
Para pengunjung, kata dia, tidak hanya dari kalangan turis domestik, tetapi ada pula turis asing yang mengunjungi candi-candi tersebut, meski jumlahnya tidak sebanyak dengan wisatawan dalam negeri.(LHS/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Selama ini pengunjung dari kalangan pelajar mendominasi, mencapai 75 persen, sementara sisanya dari masyarakat umum," kata Penanggung Jawab Kehumasan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah Wahyu Kristanto di Semarang, Jumat.
Hal itu diungkapkannya di sela "Pameran Bersama Warisan Budaya Dunia" di Plasa Simpanglima Semarang diikuti sekitar 11 pengelola cagar budaya, di antaranya BPCB Jateng dan Balai Konservasi Borobudur.
Menurut dia, setidaknya ada 100 bangunan cagar budaya dikelola lembaga yang dulu bernama Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) itu, mulai bangunan prasejarah, klasik seperti candi, Islam, dan warisan kolonial.
Kalau untuk candi, kata dia, BPCB Jateng antara lain mengelola Candi Sewu, Candi Umbul, Candi Bubrah, Candi Plaosan,d an Candi Sojiwan, masih satu kompleks Candi Prambanan yang dikelola BPCB Yogyakarta.
Ia menyebutkan para pengunjung di candi-candi yang dikelola itu rata-rata mencapai 1.000-2.000 orang/hari pada hari-hari biasa, sementara pada akhir pekan bisa meningkat menjadi 10 ribu pengunjung/hari.
Para pengunjung, kata dia, tidak hanya dari kalangan turis domestik, tetapi ada pula turis asing yang mengunjungi candi-candi tersebut, meski jumlahnya tidak sebanyak dengan wisatawan dalam negeri.(LHS/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012