Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan agar masyarakat, khususnya nelayan untuk mewaspadai potensi gelombang setinggi 2,5 meter berpeluang melanda sebagian wilayah perairan Nusa Tenggara Timur (NTT) selama beberapa hari ke depan.
"Potensi gelombang dengan ketinggian berkisar 1,25-2,5 meter perlu diwaspadai, karena beresiko tinggi terhadap pelayaran kapal kecil, perahu nelayan, maupun kapal tongkang," kata Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau-Kupang BMKG Syaeful Hadi dalam keterangan yang diterima di Kupang, Senin, berkaitan dengan peringatan dini gelombang tinggi di wilayah perairan laut NTT yang berlaku pada 21-22 November 2022.
Ia menyebutkan potensi gelombang dengan ketinggian sedang tersebut, berpeluang terjadi di Selat Sumba bagian barat, Laut Sawu, Samudera Hindia Selatan Sumba-Sabu, perairan Kupang-Rote, Samudera Hindia selatan Kupang-Rote.
Syaeful mengimbau para nelayan atau operator kapal yang hendak berlayar melintasi wilayah perairan tersebut agar lebih waspada.
Baca juga: SAR: 14 penumpang meninggal dalam kapal Cantika Express 77 yang terbakar
Selain gelombang sedang, kondisi pola angin di wilayah selatan Indonesia pada umumnya bergerak dari tenggara ke barat daya dengan kecepatan 10-25 knot.
Kecepatan angin lebih dari 15 knot, kata dia, juga perlu diwaspadai karena berisiko tinggi terhadap perahu nelayan maupun kapal tongkang. Sementara kecepatan angin lebih dari 21 knot juga berisiko tinggi terhadap pelayaran kapal feri.
Syaeful mempersilahkan para nelayan maupun operator kapal agar terus mencermati perkembangan cuaca maritim di NTT untuk menentukan kegiatan pelayaran yang aman dan lancar.
"Masyarakat perlu terus memperbaharui informasi cuaca maritim dari BMKG sebagai referensi untuk melakukan perjalanan lewat jalur laut," katanya.
Baca juga: BMKG: Gelombang 4 meter bakal landa perairan NTT
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
"Potensi gelombang dengan ketinggian berkisar 1,25-2,5 meter perlu diwaspadai, karena beresiko tinggi terhadap pelayaran kapal kecil, perahu nelayan, maupun kapal tongkang," kata Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau-Kupang BMKG Syaeful Hadi dalam keterangan yang diterima di Kupang, Senin, berkaitan dengan peringatan dini gelombang tinggi di wilayah perairan laut NTT yang berlaku pada 21-22 November 2022.
Ia menyebutkan potensi gelombang dengan ketinggian sedang tersebut, berpeluang terjadi di Selat Sumba bagian barat, Laut Sawu, Samudera Hindia Selatan Sumba-Sabu, perairan Kupang-Rote, Samudera Hindia selatan Kupang-Rote.
Syaeful mengimbau para nelayan atau operator kapal yang hendak berlayar melintasi wilayah perairan tersebut agar lebih waspada.
Baca juga: SAR: 14 penumpang meninggal dalam kapal Cantika Express 77 yang terbakar
Selain gelombang sedang, kondisi pola angin di wilayah selatan Indonesia pada umumnya bergerak dari tenggara ke barat daya dengan kecepatan 10-25 knot.
Kecepatan angin lebih dari 15 knot, kata dia, juga perlu diwaspadai karena berisiko tinggi terhadap perahu nelayan maupun kapal tongkang. Sementara kecepatan angin lebih dari 21 knot juga berisiko tinggi terhadap pelayaran kapal feri.
Syaeful mempersilahkan para nelayan maupun operator kapal agar terus mencermati perkembangan cuaca maritim di NTT untuk menentukan kegiatan pelayaran yang aman dan lancar.
"Masyarakat perlu terus memperbaharui informasi cuaca maritim dari BMKG sebagai referensi untuk melakukan perjalanan lewat jalur laut," katanya.
Baca juga: BMKG: Gelombang 4 meter bakal landa perairan NTT
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022