Bumame, penyedia layanan kesehatan di Indonesia, menjalin kemitraan dengan Naleya Genomik Indonesia (NGI) telah menyiapkan laboratorium udara Huo-Yan BSL-2 untuk melayani tes usap (swab) PCR secara gratis bagi delegasi KTT G20 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali.
"Kolaborasi kami dengan NGI pada KTT G20 ini menandai langkah awal dalam tujuan kami mentransformasi dan memajukan industri layanan kesehatan di Indonesia melalui proses yang inovatif," kata CEO Bumame James Wihardja, di Nusa Dua, Senin.
James Wihardja dalam keterangan tertulisnya itu menyampaikan dengan layanan tersebut untuk memastikan agenda KTT atau Presidensi G20 terlaksana dengan protokol kesehatan yang ketat, serta memastikan kenyamanan dan keamanan untuk seluruh peserta yang terlibat.
Laboratorium udara Huo-Yan BSL-2 revolusioner dilengkapi dengan sistem kelistrikan yang terintegrasi, sistem ventilasi, serta peralatan uji PCR real-time tersebut mampu menguji lebih dari 1.500 sampel setiap hari. Laboratorium udara ini telah dioperasikan mulai 11 November lalu dan beroperasi selama 24 jam.
Untuk bisa digunakan, laboratorium udara Huo-Yan BSL-2 ini hanya membutuhkan waktu instalasi selama 24 jam. Laboratorium temporer tersebut juga dilengkapi HEPA filter, negative pressure dan positive pressure.
Layanan swab PCR gratis yang disiapkan Bumame dan NGI dengan di bawah pengawasan Kementerian Kesehatan itu tak hanya diperuntukkan bagi para delegasi, namun juga bagi kalangan media atau jurnalis, karyawan hotel dan pengisi acara dalam KTT G20.
James menambahkan, melalui kolaborasi dengan NGI sebagai perusahaan genomik terkemuka itu diharapkan dapat memberikan manfaat di bidang bioteknologi, genomik, dan whole genome sequencing (WGS) yang akan membantu Indonesia dalam membangun sistem layanan yang lebih kuat.
Saat ini, pihaknya sedang dalam tahap akhir pembangunan fasilitas pengujian genomik swasta yang akan berlokasi di kantor pusat Bumame, yang sekaligus akan menjadi rumah bagi para analis dari seluruh negara untuk pelatihan.
Selain itu, Bumame terus mengadvokasi dan mendorong transformasi kesehatan yang inovatif melalui kolaborasi strategis dalam memberikan solusi kesehatan menyeluruh yang berkualitas bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Direktur Utama Naleya Genomik Indonesia Heru Dharmadi Wijaya mengatakan inisiatif pembangunan laboratorium temporer pada acara KTT G20 ini menandai awal dari kerja sama panjang dengan Bumame, sekaligus sebagai tanda penghormatan pada pemerintah Indonesia.
"Kerja sama antara NGI dan Bumame merupakan upaya dalam memperkuat industri kesehatan di Indonesia, serta membangun ekosistem kesehatan yang semakin tangguh," ujar Heru.*
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
"Kolaborasi kami dengan NGI pada KTT G20 ini menandai langkah awal dalam tujuan kami mentransformasi dan memajukan industri layanan kesehatan di Indonesia melalui proses yang inovatif," kata CEO Bumame James Wihardja, di Nusa Dua, Senin.
James Wihardja dalam keterangan tertulisnya itu menyampaikan dengan layanan tersebut untuk memastikan agenda KTT atau Presidensi G20 terlaksana dengan protokol kesehatan yang ketat, serta memastikan kenyamanan dan keamanan untuk seluruh peserta yang terlibat.
Laboratorium udara Huo-Yan BSL-2 revolusioner dilengkapi dengan sistem kelistrikan yang terintegrasi, sistem ventilasi, serta peralatan uji PCR real-time tersebut mampu menguji lebih dari 1.500 sampel setiap hari. Laboratorium udara ini telah dioperasikan mulai 11 November lalu dan beroperasi selama 24 jam.
Untuk bisa digunakan, laboratorium udara Huo-Yan BSL-2 ini hanya membutuhkan waktu instalasi selama 24 jam. Laboratorium temporer tersebut juga dilengkapi HEPA filter, negative pressure dan positive pressure.
Layanan swab PCR gratis yang disiapkan Bumame dan NGI dengan di bawah pengawasan Kementerian Kesehatan itu tak hanya diperuntukkan bagi para delegasi, namun juga bagi kalangan media atau jurnalis, karyawan hotel dan pengisi acara dalam KTT G20.
James menambahkan, melalui kolaborasi dengan NGI sebagai perusahaan genomik terkemuka itu diharapkan dapat memberikan manfaat di bidang bioteknologi, genomik, dan whole genome sequencing (WGS) yang akan membantu Indonesia dalam membangun sistem layanan yang lebih kuat.
Saat ini, pihaknya sedang dalam tahap akhir pembangunan fasilitas pengujian genomik swasta yang akan berlokasi di kantor pusat Bumame, yang sekaligus akan menjadi rumah bagi para analis dari seluruh negara untuk pelatihan.
Selain itu, Bumame terus mengadvokasi dan mendorong transformasi kesehatan yang inovatif melalui kolaborasi strategis dalam memberikan solusi kesehatan menyeluruh yang berkualitas bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Direktur Utama Naleya Genomik Indonesia Heru Dharmadi Wijaya mengatakan inisiatif pembangunan laboratorium temporer pada acara KTT G20 ini menandai awal dari kerja sama panjang dengan Bumame, sekaligus sebagai tanda penghormatan pada pemerintah Indonesia.
"Kerja sama antara NGI dan Bumame merupakan upaya dalam memperkuat industri kesehatan di Indonesia, serta membangun ekosistem kesehatan yang semakin tangguh," ujar Heru.*
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022