Samarinda (Antara Bali) - Mantan Wakil Ketua I (Bidang Pembinaan Prestasi Olahraga) KONI Pusat Hendardji Soepandji menilai bahwa apapun argumentasinya maka tidak ada alasan pembenaran yang tepat untuk menghapus Pekan Olah Raga Nasional (PON).
"Tidak ada even skala nasional yang begitu banyak melibatkan orang, juga bisa mempertemukan dan mempersatukan berbagai suku, berbagai bahasa bahasa daerah, berbagai golongan, berbagai agama seperti PON," kata kata mantan salah satu kandidat gubernur DKI Jakarta 2012-2017 itu di Samarinda, akhir pekan ini.
Hal itu diungkapkan Ketua Umum Organisasi induk karate se-Indonesia (Forki) tersebut menanggapi pernyataan Wakil Ketua Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Utut Adianto di Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, belum lama ini yang meminta agar pemerintah mempertimbangkan untuk menghapus PON.
Alasan Utut, penyelenggaraan PON selama ini dianggap selalu memberatkan APBD yang menjadi tuan rumah. Persoalan paling krusial, imbuh Utut adalah setelah PON gedungnya tidak bisa dipelihara oleh daerah mana pun.
Utut menambahkan bahwa kini tidak ada negara selain Indonesia yang menggelar even seperti PON. Negara yang terakhir menggelar even seperti PON adalah Uni Soviet pada 1984. (LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Tidak ada even skala nasional yang begitu banyak melibatkan orang, juga bisa mempertemukan dan mempersatukan berbagai suku, berbagai bahasa bahasa daerah, berbagai golongan, berbagai agama seperti PON," kata kata mantan salah satu kandidat gubernur DKI Jakarta 2012-2017 itu di Samarinda, akhir pekan ini.
Hal itu diungkapkan Ketua Umum Organisasi induk karate se-Indonesia (Forki) tersebut menanggapi pernyataan Wakil Ketua Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Utut Adianto di Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, belum lama ini yang meminta agar pemerintah mempertimbangkan untuk menghapus PON.
Alasan Utut, penyelenggaraan PON selama ini dianggap selalu memberatkan APBD yang menjadi tuan rumah. Persoalan paling krusial, imbuh Utut adalah setelah PON gedungnya tidak bisa dipelihara oleh daerah mana pun.
Utut menambahkan bahwa kini tidak ada negara selain Indonesia yang menggelar even seperti PON. Negara yang terakhir menggelar even seperti PON adalah Uni Soviet pada 1984. (LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012