Gianyar (Antara Bali) - Puluhan relawan pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Gianyar, Cokorda Nindia Putra-Anak Agung Ngurah Agung (Ning), mendatangi kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat, Sabtu, karena tidak mendapatkan surat undangan ke tempat pemungutan suara.
Dengan berpakaian adat Bali, para relawan tersebut mendatangi KPU untuk meminta form C-6 agar bisa digunakan mencoblos pada Pilkada Gianyar, Minggu (4/11).
"Banyak simpatisan Ning yang juga tidak mendapat form C-6 itu," kata Wayang Sumertha, salah seorang relawan Ning.
Menanggapi hal itu, anggota KPU Kabupaten Gianyar I Gde Ngurah Hartawan justru menyalahkan pihak Kelompok Penyelanggara Pemungutan Suara (KPPS) di desa-desa yang dianggapnya kurang koordinasi.
Sementara itu, isu mengenai adanya praktik politik uang makin mengemuka sehari menjelang pencoblosan.
Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Gianyar meminta masyarakat segera melaporkan tindak kecurangan.(IPA/M038)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
Dengan berpakaian adat Bali, para relawan tersebut mendatangi KPU untuk meminta form C-6 agar bisa digunakan mencoblos pada Pilkada Gianyar, Minggu (4/11).
"Banyak simpatisan Ning yang juga tidak mendapat form C-6 itu," kata Wayang Sumertha, salah seorang relawan Ning.
Menanggapi hal itu, anggota KPU Kabupaten Gianyar I Gde Ngurah Hartawan justru menyalahkan pihak Kelompok Penyelanggara Pemungutan Suara (KPPS) di desa-desa yang dianggapnya kurang koordinasi.
Sementara itu, isu mengenai adanya praktik politik uang makin mengemuka sehari menjelang pencoblosan.
Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Gianyar meminta masyarakat segera melaporkan tindak kecurangan.(IPA/M038)
Editor : Nyoman Budhiana
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012