Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Kota Singaraja, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali, mengajak anggota Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) untuk merajut kebhinnekaan guna menjaga persatuan dan keutuhan bangsa.
"Saya mengajak mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah dan beragam suku dan agama untuk selalu merajut kebhinnekaan," kata Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kerja Sama Undiksha Dr Gede Rasben Dantes dalam keterangan tertulis yang diterima di Singaraja, Rabu.
Ia mengatakan, PMM adalah salah satu program dari kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang kini menjadi salah satu program penting Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
"Mahasiswa diberi kesempatan selama satu semester untuk menempuh pendidikan di perguruan tinggi lain dengan mengambil mata kuliah sesuai dengan kompetensi yang diambil di kampus asalnya atau yang mendukung kompetensi utamanya," kata dia.
Baca juga: Undiksha jadi tuan rumah pertemuan Forum Perpustakaan
Melalui program ini, mahasiswa tidak hanya diharapkan mendapatkan pengalaman akademik dari para dosen. Selain itu, juga bisa mengetahui kekayaan Indonesia yang terdiri atas berbagai SARA.
Hal tersebut terakomodasi dalam mata kuliah modul Nusantara. "Jadi kita berharap melalui mahasiswa PMM ini bisa merajut kebhinnekaan, bisa saling berkolaborasi, kemudian saling berinteraksi dengan masyarakat," kata Rasben Dantes.
PMM kali ini adalah program yang kali kedua dilaksanakan oleh Undiksha. Perguruan tinggi di bentangan Bali Utara ini menerima sebanyak 322 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
Melalui program ini tidak hanya dapat mempelajari tentang keunikan daerah, tetapi juga membangun interaksi sosial dan toleransi. Selain menerima mahasiswa, Undiksha juga melepas sebanyak 29 mahasiswa untuk mengikuti PMM di kampus lain.
Baca juga: Undiksha Singaraja dukung Indonesia capai SDGs
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
"Saya mengajak mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah dan beragam suku dan agama untuk selalu merajut kebhinnekaan," kata Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kerja Sama Undiksha Dr Gede Rasben Dantes dalam keterangan tertulis yang diterima di Singaraja, Rabu.
Ia mengatakan, PMM adalah salah satu program dari kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang kini menjadi salah satu program penting Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
"Mahasiswa diberi kesempatan selama satu semester untuk menempuh pendidikan di perguruan tinggi lain dengan mengambil mata kuliah sesuai dengan kompetensi yang diambil di kampus asalnya atau yang mendukung kompetensi utamanya," kata dia.
Baca juga: Undiksha jadi tuan rumah pertemuan Forum Perpustakaan
Melalui program ini, mahasiswa tidak hanya diharapkan mendapatkan pengalaman akademik dari para dosen. Selain itu, juga bisa mengetahui kekayaan Indonesia yang terdiri atas berbagai SARA.
Hal tersebut terakomodasi dalam mata kuliah modul Nusantara. "Jadi kita berharap melalui mahasiswa PMM ini bisa merajut kebhinnekaan, bisa saling berkolaborasi, kemudian saling berinteraksi dengan masyarakat," kata Rasben Dantes.
PMM kali ini adalah program yang kali kedua dilaksanakan oleh Undiksha. Perguruan tinggi di bentangan Bali Utara ini menerima sebanyak 322 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
Melalui program ini tidak hanya dapat mempelajari tentang keunikan daerah, tetapi juga membangun interaksi sosial dan toleransi. Selain menerima mahasiswa, Undiksha juga melepas sebanyak 29 mahasiswa untuk mengikuti PMM di kampus lain.
Baca juga: Undiksha Singaraja dukung Indonesia capai SDGs
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022