Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri melatih 264 personel pengawal tamu VVIP KTT G20 beradaptasi dengan kendaraan listrik sebagai kendaraan operasional selama acara internasional tersebut berlangsung.
Kasi Pengawalan Subdit Wal PJR Ditgakkum Korlantas Polri AKBP Pramono Jati di Jakarta, Selasa, mengatakan bahwa pengawalan untuk pengamanan acara G20 dengan kendaraan listrik, seperti mobil dan sepeda motor, sehingga pihaknya memandang perlu pelatihan mengemudi kendaraan tersebut.
"Ada perbedaan signifikan antara kendaraan listrik dan kendaraan konvensional," kata Pramono.
Pelatihan mengemudi mobil dan sepeda motor listrik untuk 264 personel pengawal VVIP G20 meliputi aspek keselamatan untuk tamu negara dan masyarakat.
Baca juga: Polda Bali amankan perhelatan AMM G20
Menurut dia, para personel pengawal harus memahami perbedaan dari kendaraan listrik agar tidak terjadi kendala mendasar pada saat pelaksanaan kegiatan.
Pramono menjelaskan perbedaan pertama antara kendaraan listrik dan konvensional terletak pada suara mesin saat kendaraan menyala. Untuk kendaraan konvensional, mesin dalam keadaan menyala indikatornya mengeluarkan suara, sedangkan kendaraan listrik hampir tidak terdengar suaranya.
"Kalau kendaraan listrik itu tanpa suara, adanya indikator di dasbor," ujarnya.
Dijelaskan pula bahwa perbedaan antara kendaraan listrik dan konvensional ini perlu dibiasakan untuk pengawal G20. Berbagai fitur kendaraan listrik juga diajarkan supaya tidak ada kendala mendasar yang terjadi dalam mengemudi kendaraan baru tersebut.
Salah satu yang penting diketahui oleh para pengawal G20, kata dia, adalah fungsi regenerative. Kendaraan listrik tidak memiliki engine brake atau perlambatan kecepatan kendaraan saat gigi (persneling) diturunkan. Dalam kendaraan listrik ketiadaan engine brake itu digantikan dengan fungsi regenerative. Yang terbagi tiga level dari satu hingga tiga.
"Level satu smooth (pelan), level dua lebih kuat dan level tiga kalau tidak terbiasa bisa kaget," ungkapnya.
Baca juga: Kapolres Jembrana pantau pengamanan Pelabuhan Gilimanuk untuk G20
Selain memberikan pengetahuan kendaraan listrik, rekrutmen untuk pengawal VVIP acara G20 juga memprioritaskan personel yang terlatih dan berpengalaman.
Menurut Pramono, untuk para personel pengawal sudah secara rutin berlatih mengemudi 3 bulan sekali di Korlantas Polri.
"Mereka juga diutamakan yang memiliki hobi otomotif sehingga kemauan belajar kendaraan listrik tinggi," ujarnya.
https://img.antaranews.com/file/2022/09/25/20220925edisi-khusus-i.pdf
Dari segala kemampuan, kata Pramono, yang utama adalah para pengawal itu memiliki kemampuan dan kemahiran berkendara untuk melindungi VVIP yang mereka kawal serta tetap menjaga keamanan masyarakat sekitar, seperti kemampuan bermanuver untuk penghadangan.
"VVIP dan masyarakat aman," terangnya.
Meski telah menguasai segala teknis di lapangan, para pengawal itu nantinya di-BKO-kan ke Paspampres. Dengan demikian, untuk semua pengamanan akan berkoordinasi dengan Paspampres setiap negara.
Baca juga: Polda Bali terus berpatroli amankan pertemuan G20
Meski sebagai anggota BKO, kata dia, Polri memastikan telah menyediakan pengawal dengan kemampuan yang mahir dalam mengawal VVIP agar penyelenggaraan G20 berjalan dengan lancar.
"Yang dilatih ini dipastikan kemampuan mengemudinya sangat mahir," jelasnya.
Pelatihan mengendarai kendaraan listrik secara bertahap, mulai dari 50 personel, kemudian berlanjut untuk 214 personel yang berasal dari Korlantas Polri, serta lima polda, yaitu Polda Banten, Jabar, Jateng, Jatim, dan Bali.
Sebelumnya, pada peringatan Hari Lalu Lintas Bhayangkara Ke-67 disampaikan Polri menyiapkan 176 kendaraan listrik yang terdiri atas 88 mobil listrik dan 88 motor listrik untuk mengamankan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 guna mengakselerasi penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Polri latih 264 personel pengawal VVIP G20 adaptasi kendaraan listrik
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022