London (Antara Bali) -  "Jakarta Arts Festival" yang diadakan di beberapa lokasi di Berlin, yakni dari Berlin Timur hingga Berlin Barat, menampilakn tari Jali-Jali yang menggambarkan kehidupan masyarakat Betawi.

Jakarta Arts Festival diselenggarakan Dinas Budaya dan Pariwisata DKI Jakarta bekerja sama dengan KBRI Berlin, 16-20 Oktober itu, merupakan rangkaian acara peringatan 60 tahun hubungan Indonesia dan Jerman, demikian Sekretaris II-Penerangan, Sosial dan Budaya,KBRI Berlin Purno Widodo kepada ANTARA London, Selasa.

Kuasa Usaha ad Interim KBRI Berlin R. Kusuma Pradopo secara resmi membuka Jakarta Arts Festival digelar di Berlin dengan rangkaian kegiatan Promosi Budaya di Alexa Mall di bagian timur Berlin, Festival Kuliner Jakarta di Restauran Cafe Madrid, Hotel Melia, terletak di pusat kota Berlin serta Jakarta Night di University of Arts, di Bagian Barat Berlin yang dihadiri hampir 1.000 penonton.

Gerakan tari yang dibawakan lima pasang  penari menggunakan kain, sarung atau selendang sebagai alat menari dalam gerak yang dinamis ini tak urung menuai tepukan panjang dari penonton. Tak salah memang menjadikan tarian ini menjadi ikon budaya Jakarta yang selama seminggu penuh diadakan di Berlin.

Selain tari Jali-Jali, para penonton dimanjakan dengan beragamnya tari Jakarta lainnya seperti Tari Topeng Subadra dan Tari Zapin Al-Zafn. Sebagai Kota Metropolitan yaitu tempat bertemunya berbagai budaya yang dibawa kaum pendatang, Jakarta juga layak disebut Indonesia Mini.

Untuk itu, tim kesenian dari Jakarta ini juga mementaskan berbagai tarian dari daerah lainnya seperti Tari Tabang Jo Barabah dari Minangkabau, Tari Gantar Belian dari Dayak, Tari Tor Tor dari Batak, Kemilau Sriwijaya  dari Palembang dan lain sebagainya.(LHS/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012