Kuta (Antara Bali) - PT Merck Tbk berusaha untuk terus menyosialisasikan bahaya kelainan fungsi kelenjar tiroid yang bisa menyerang semua usia dan jenis kelamin, bekerja sama dengan Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (Perkeni).
Sulfina Arindah, Business Unit Director Merck Serono, Senin, mengatakan hampir tiga tahun telah berkontribusi melakukan edukasi kepada masyarakat tentang bahayanya tiroid yang bisa menurunkan kemampuan berpikir sampai mengakibatkan gagal jantung.
Salah satu bentuk dukungan pihak Merck Serono sebagai divisi obat resep dari PT Merck Tbk, adalah memberikan sponsor dalam pembuatan situs tentang tiroid yang ditunjukkan bagi para dokter dan ahli penyakit dalam untuk saling bertukar informasi tentang hormon tersebut.
"Kami berusaha membantu agar ada kesadaran masyarakat akan bahaya gangguan tiroid sehingga bisa mengakibatkan komplikasi yang membahayakan dan penurunan kualitas hidup. Untuk itu kami bekerja sama dengan Perkeni melakukan seminar kepada publik secara berkala," katanya.
Menurut dia dengan adanya berbagai macam diskusi baik kepada publik atau antar dokter bisa memberikan pemahaman kepada masyarakat agar bisa memeriksa dari awal dengan mudah dan cepat melalui pemeriksaan fisik, tes laboratorium dan radiologi.
Ada dua jenis gangguan fungsi kekurangan hormon tiroid (hipotiroid) yang menyerang pada wanita usia produktif pada kehamilan bisa menyebabkan keterbelakangan mental pada bayi dan kelebihan hormon tiroid (hipertiroid) menyebabkan gangguan pada berbagai fungsi tubuh termasuk jantung.(IGT/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
Sulfina Arindah, Business Unit Director Merck Serono, Senin, mengatakan hampir tiga tahun telah berkontribusi melakukan edukasi kepada masyarakat tentang bahayanya tiroid yang bisa menurunkan kemampuan berpikir sampai mengakibatkan gagal jantung.
Salah satu bentuk dukungan pihak Merck Serono sebagai divisi obat resep dari PT Merck Tbk, adalah memberikan sponsor dalam pembuatan situs tentang tiroid yang ditunjukkan bagi para dokter dan ahli penyakit dalam untuk saling bertukar informasi tentang hormon tersebut.
"Kami berusaha membantu agar ada kesadaran masyarakat akan bahaya gangguan tiroid sehingga bisa mengakibatkan komplikasi yang membahayakan dan penurunan kualitas hidup. Untuk itu kami bekerja sama dengan Perkeni melakukan seminar kepada publik secara berkala," katanya.
Menurut dia dengan adanya berbagai macam diskusi baik kepada publik atau antar dokter bisa memberikan pemahaman kepada masyarakat agar bisa memeriksa dari awal dengan mudah dan cepat melalui pemeriksaan fisik, tes laboratorium dan radiologi.
Ada dua jenis gangguan fungsi kekurangan hormon tiroid (hipotiroid) yang menyerang pada wanita usia produktif pada kehamilan bisa menyebabkan keterbelakangan mental pada bayi dan kelebihan hormon tiroid (hipertiroid) menyebabkan gangguan pada berbagai fungsi tubuh termasuk jantung.(IGT/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012