Berbagai kegiatan dalam rangkaian Presidensi G20 tercatat telah menaikkan tingkat okupansi atau hunian rata-rata akomodasi wisata di kawasan The Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali
Okupansi di kawasan yang dikelola BUMN PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero)/Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) itu tercatat stabil di atas 60 persen selama tiga bulan terakhir.
"Tingkat hunian rata-rata di atas 60 persen ini didorong oleh peningkatan frekuensi penyelenggaraan pertemuan tingkat nasional dan internasional serta kegiatan kepariwisataan lainnya di Bali dan khususnya di kawasan The Nusa Dua," ujar Direktur Utama ITDC Ari Respati dalam keterangan yang diterima di Badung, Rabu.
Ia menjelaskan, pada akhir bulan Agustus hingga awal September lalu, sejumlah side event G20 telah sukses terselenggara di kawasan The Nusa Dua, diantaranya G20 Ministerial Conference on Women’s Empowerment (MCWE), KTT Supreme Audit Institutions 20 (SAI20).
Baca juga: Pemprov: Kunjungan wisman ke Bali jelang KTT G20 meningkat 45 persen
Kawasan itu juga menjadi tuan rumah 3rd Environment Deputies Meeting and Climate Sustainability Working Group (3rd EDM-CSWG), 3rd Energy Transition Working Group (3rd ETWG), 4th Education Working Group Meeting and Education Ministers’ Meeting (4th EdWG) serta International Search and Rescue Advisory Group Asia-Pacific Regional Earthquake Response Exercise (INSARAG AP ERE) 2022.
Menurut Ari Respati, dengan padatnya agenda kegiatan yang masih akan berlangsung ke depan, khususnya menjelang KTT G20, pihaknya optimis tingkat okupansi pada kuarter III tahun ini akan dapat terjaga di atas 50 persen.
"Ini pastinya hal yang patut kita syukuri, dan kami berharap bahwa peningkatan kegiatan pariwisata di The Nusa Dua dapat membawa pertumbuhan bagi sektor pariwisata dan ekonomi masyarakat Bali secara umum.
Kawasan kami pun terus bersiap untuk menyambut KTT G20," katanya.
Baca juga: Bupati: KTT G20 akan berdampak positif sektor pariwisata di Badung
Pada bulan Agustus 2022, tingkat hunian rata-rata hotel mencapai 63,17 persen, relatif stabil terjaga setelah musim libur Juni dan Juli 2022 yang mencapai 60,10 persen dan 65,37 persen.
"Kami gembira dapat kembali melihat pertumbuhan positif dari tingkat hunian kawasan The Nusa Dua yang kami kelola. Tingkat hunian rata-rata bulan Agustus yang mencapai angka 63,17 persen merupakan hal yang sangat baik," ungkap Ari Respati.
Ia mengatakan, tingkat hunian pada bulan Agustus lalu juga tumbuh sebesar lebih dari 1.000 persen dari tingkat hunian rata-rata pada periode Agustus tahun 2021 yang tercatat hanya 5,19 persen.
Pada Agustus 2022, dari 19 hotel yang beroperasi di kawasan The Nusa Dua Bali, sebanyak sembilan atau 47 persen hotel mencatat tingkat hunian di atas 60 persen.
"Ini berarti bahwa tingkat kunjungan ke Bali khususnya The Nusa Dua sudah mulai menunjukkan angka yang cukup stabil mengingat bulan Agustus adalah masa peralihan ke low season dan biasanya kunjungan wisatawan mulai menurun," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
Okupansi di kawasan yang dikelola BUMN PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero)/Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) itu tercatat stabil di atas 60 persen selama tiga bulan terakhir.
"Tingkat hunian rata-rata di atas 60 persen ini didorong oleh peningkatan frekuensi penyelenggaraan pertemuan tingkat nasional dan internasional serta kegiatan kepariwisataan lainnya di Bali dan khususnya di kawasan The Nusa Dua," ujar Direktur Utama ITDC Ari Respati dalam keterangan yang diterima di Badung, Rabu.
Ia menjelaskan, pada akhir bulan Agustus hingga awal September lalu, sejumlah side event G20 telah sukses terselenggara di kawasan The Nusa Dua, diantaranya G20 Ministerial Conference on Women’s Empowerment (MCWE), KTT Supreme Audit Institutions 20 (SAI20).
Baca juga: Pemprov: Kunjungan wisman ke Bali jelang KTT G20 meningkat 45 persen
Kawasan itu juga menjadi tuan rumah 3rd Environment Deputies Meeting and Climate Sustainability Working Group (3rd EDM-CSWG), 3rd Energy Transition Working Group (3rd ETWG), 4th Education Working Group Meeting and Education Ministers’ Meeting (4th EdWG) serta International Search and Rescue Advisory Group Asia-Pacific Regional Earthquake Response Exercise (INSARAG AP ERE) 2022.
Menurut Ari Respati, dengan padatnya agenda kegiatan yang masih akan berlangsung ke depan, khususnya menjelang KTT G20, pihaknya optimis tingkat okupansi pada kuarter III tahun ini akan dapat terjaga di atas 50 persen.
"Ini pastinya hal yang patut kita syukuri, dan kami berharap bahwa peningkatan kegiatan pariwisata di The Nusa Dua dapat membawa pertumbuhan bagi sektor pariwisata dan ekonomi masyarakat Bali secara umum.
Kawasan kami pun terus bersiap untuk menyambut KTT G20," katanya.
Baca juga: Bupati: KTT G20 akan berdampak positif sektor pariwisata di Badung
Pada bulan Agustus 2022, tingkat hunian rata-rata hotel mencapai 63,17 persen, relatif stabil terjaga setelah musim libur Juni dan Juli 2022 yang mencapai 60,10 persen dan 65,37 persen.
"Kami gembira dapat kembali melihat pertumbuhan positif dari tingkat hunian kawasan The Nusa Dua yang kami kelola. Tingkat hunian rata-rata bulan Agustus yang mencapai angka 63,17 persen merupakan hal yang sangat baik," ungkap Ari Respati.
Ia mengatakan, tingkat hunian pada bulan Agustus lalu juga tumbuh sebesar lebih dari 1.000 persen dari tingkat hunian rata-rata pada periode Agustus tahun 2021 yang tercatat hanya 5,19 persen.
Pada Agustus 2022, dari 19 hotel yang beroperasi di kawasan The Nusa Dua Bali, sebanyak sembilan atau 47 persen hotel mencatat tingkat hunian di atas 60 persen.
"Ini berarti bahwa tingkat kunjungan ke Bali khususnya The Nusa Dua sudah mulai menunjukkan angka yang cukup stabil mengingat bulan Agustus adalah masa peralihan ke low season dan biasanya kunjungan wisatawan mulai menurun," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022