Pemerintah Kabupaten Badung, Bali berkomitmen mewujudkan program pembangunan utilitas terpadu bawah tanah guna menjaga keindahan dan estetika wilayah.

Sebelumnya, program modernisasi ke bawah itu sudah diwujudkan dengan pembangunan utilitas terpadu di kawasan pariwisata Kuta dan Seminyak.

"Kami memiliki program dalam menjaga estetika, keasrian dan keindahan. Maka kami melakukan modernisasi ke bawah. Ke depan utilitas terpadu menjadi prioritas utama di seluruh Badung, namun urgensi saat ini di kawasan pariwisata Kuta," ujar Bupati I Nyoman Giri Prasta di Mangupura, Selasa.

Ia didampingi Kadis PUPR IB Surya Suamba juga telah menerima investor dalam rangka menindaklanjuti investasi utilitas terpadu atau ducting.

Pada kesempatan itu, Bupati Giri Prasta menyambut baik kehadiran investor yang ingin bekerja sama dalam upaya meningkatkan pembangunan di Badung.

Baca juga: Pemkab Badung minta kepala lingkungan buat program yang sesuai kebutuhan

Menurutnya, pengembangan utilitas terpadu tersebut sudah terlaksana namun sebatas di kawasan Jalan Poppies 1, Poppies 2 Kuta dan Seminyak menuju Basangkasa.

"Hal ini sebagai upaya penataan kabel yang masih menggantung dan melintang, termasuk jaringan listrik maupun PDAM," katanya.

Ia menjelaskan saat ini wilayah yang mendesak dibangun utilitas terpadu adalah kawasan pariwisata Kuta, namun ke depan seluruh wilayah Badung diharapkan dapat memiliki utilitas terpadu bawah tanah.

"Semua wilayah Badung menjadi prioritas utama, namun saat ini emergensinya di kawasan Kuta," ungkap Bupati Giri Prasta.

Presiden Direktur PT Inti Bangun Sejahtera yang bergerak di bidang infrastruktur telekomunikasi Andre Tjioe mengungkapkan, pihaknya ingin bekerja sama dengan Pemkab Badung dengan membangun utilitas terpadu.

Hal itu didasari karena saat ini masih banyak kabel yang menggelantung di udara yang dapat diturunkan ke bawah tanah di infrastruktur utilitas terpadu.

"Kalau diberi kesempatan kami yang bangun semua dan semua fiber optik diturunkan ke bawah. Program ini kalau disetujui kami akan kebut mulai tahun 2023. Kami butuh waktu 8-10 bulan menyelesaikan proyek ini," ujarnya.

Baca juga: Pemkab Badung tingkatkan ketahanan pangan masyarakat di desa

Pewarta: Naufal Fikri Yusuf

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022