Jakarta (Antara Bali) - Sebanyak 106 anak Warga Negara Indonesia (WNI) bersama orang tuanya yang izin tinggalnya sudah berakhir (overstay) dipulangkan dari Arab Saudi.
"Sudah 711 WNI dan TKI bermasalah yang dipulangkan di antaranya 106 anak," kata Direktur Perlindungan Sosial Korban Tindak Kekerasan dan Pekerja Migran Kementerian Sosial, Akifah Elansary, di Jakarta, Jumat.
Sebanyak 1.900 WNI overstay dan TKI bermasalah di Arab Saudi akan dipulangkan dalam lima kloter, dua kloter di antaranya sudah tiba di Tanah Air pada 17-18 Oktober 2012.
"
Modus yang biasa dipakai adalah umrah, mereka menunggu sampai musim haji, sedangkan izin tinggalnya sudah berakhir. Tapi ada juga TKI yang bermasalah," katanya.
Kloter ketiga direncanakan tiba di Tanah Air pada Sabtu (20/10) hingga seluruhnya dipulangkan sesuai yang dijadwalkan sampai 21 Oktober 2012.
Setiap tahunnya, Kementerian Sosial menargetkan pemulangan TKI bermasalah sebanyak 11.000 orang dengan anggaran sebesar Rp9 miliar.
Dari 711 orang tersebut sebagian besar berasal dari Provinsi Jawa Barat sebanyak 343 orang, Jawa Timur 175 orang, 56 orang dari Jawa Tengah serta selebihnya dari berbagai daerah lain.(*/M038)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Sudah 711 WNI dan TKI bermasalah yang dipulangkan di antaranya 106 anak," kata Direktur Perlindungan Sosial Korban Tindak Kekerasan dan Pekerja Migran Kementerian Sosial, Akifah Elansary, di Jakarta, Jumat.
Sebanyak 1.900 WNI overstay dan TKI bermasalah di Arab Saudi akan dipulangkan dalam lima kloter, dua kloter di antaranya sudah tiba di Tanah Air pada 17-18 Oktober 2012.
"
Modus yang biasa dipakai adalah umrah, mereka menunggu sampai musim haji, sedangkan izin tinggalnya sudah berakhir. Tapi ada juga TKI yang bermasalah," katanya.
Kloter ketiga direncanakan tiba di Tanah Air pada Sabtu (20/10) hingga seluruhnya dipulangkan sesuai yang dijadwalkan sampai 21 Oktober 2012.
Setiap tahunnya, Kementerian Sosial menargetkan pemulangan TKI bermasalah sebanyak 11.000 orang dengan anggaran sebesar Rp9 miliar.
Dari 711 orang tersebut sebagian besar berasal dari Provinsi Jawa Barat sebanyak 343 orang, Jawa Timur 175 orang, 56 orang dari Jawa Tengah serta selebihnya dari berbagai daerah lain.(*/M038)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012