Denpasar (Antara Bali) - Program bayi tabung yang merupakan salah satu pilihan bagi pasangan infertilitas atau tidak subur, untuk memperoleh keturunan saat ini masih terkendala dengan biaya yang besar yakni mencapai hingga Rp40-50 juta.
     
Anggota Tim Program Bayi Tabung dari Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar, dr Putu Doster Mahayasa, SpOG (K) mengakui hal itu menjadi salah satu kendala yang kerap dihadapi pasangan yang ingin menjalani program tersebut.
     
"Biaya yang besar menjadi kendala karena obat yang mahal, tak jarang banyak pasangan yang sudah berumur di atas 40 tahun baru ingin menjalani program bayi tabung karena harus mengumpulkan dana terlebih dulu," katanya dalam sebuah diskusi dengan wartawan di RSUP Sanglah Denpasar, Selasa.
     
Meskipun demikian, dia mengatakan, saat ini telah dikembangkan proses bayi tabung dengan biaya murah yakni di bawah Rp40 juta atau disebut "In Vitro Fertilisasi (IVF)" dengan mengkombinasikan obat murah dengan dosis obat suntik yang dikurangi.
     
Namun hingga saat ini belum ada yang berminat karena tingkat keberhasilan sekitar 20 persen dari tingkat keberhasilan program bayi tabung rata-rata biasanya yakni 35-40 persen.
     
Program bayi tabung, lanjut Mahayasa, telah hadir di Bali sejak tahun 2001 di RSUP Sanglah dan dua rumah sakit lainnya. Di rumah sakit terbesar di Pulau Dewata itu, dari tahun 2001 hingga September 2012 telah melayani 264 pasangan atau rata-rata per tahun mencapai 24 orang dengan tingkat keberhasilan rata-rata 25-28 persen.(DWA/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012