Makassar (Antara Bali) - Band legendaris Slank menyatakan prihatin atas peristiwa tawuran antar-Mahasiswa di Universitas Negeri Makassar (UNM) yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa dan kerusakan meteril lainnya.

"Menggunakan senjata itu sudah tindakan kriminal, apa mereka tidak punya lawan, kami prihatin," kata Bimbim Drummer Slank kepada wartawan sebelum manggung dalam Road to Sounddrenaline 2012 di lapangan parkir timur Trans Studio Makasar, Sabtu malam.

Nama asli Bimo Setiawan Almuchzumy itu mengatakan, sebaiknya energi positif mahasiswa ditumpahkan dalam bermusik, selain itu kegiatan musik seharusnya sering dilakukan guna mengantisipasi adanya aksi tawuran. "Butuh ekspresi melawan musuh dengan mengendalikan musik atau olahraga, ini masalah penegakan hukum," ujarnya.

Slank sebagai band pembawa bendera perdamaian dan dikenal apa adanya, kata Bimbim, memberikan apresiasi kepada penyelanggara Road to Sounddrenaline 2012, hal itu dimaksudkan agar seluruh energi negatif ditumpahkan dalam bermusik sehingga akan menjadi energi positif yang lebih banyak.

Sementara vokalis Slank Kaka menuturkan, tawuran antarmahasiswa dan pelajar di Indonesia sangat tidak elegan, kerena mereka adalah penerus bangsa, dan sampai mati sia-sia gara-gara tawuran.

"Apa mereka tidak takut dipenjara, penegakan hukum itu perlu, ini ibarat api dalam sekam, sebaiknya disuruh damai biar Indonesia ini tenang," kata pria bernama asli Akhadi Wira Satriaji itu.(*/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012