Polsek Blahbatuh menyatakan pihak Damkar Gianyar telah mengirimkan tiga unit mobil pemadam kebakaran (Damkar) untuk memadamkan api akibat kompor meledak saat upacara ngaben massal, Jumat (19/8) di Kecamatan Blahbatuh, kabupaten Gianyar, Bali.
"Berdasarkan data ada sembilan warga mengalami luka bakar sedang mendapat perawatan di RSUD Sanjiwani. Semua dalam keadaan tertangani, mudah-mudahan semua korban baik-baik saja," kata Kapolsek Blahbatuh Kompol I Made Tama di Gianyar, Sabtu.
Ada tiga warga yang mengalami luka bakar parah dilarikan ke RS Sanglah, Denpasar, karena itu pihaknya juga mengirim satu unit ambulan untuk membawa korban luka-luka ke RSU Sanjiwani Gianyar.
Baca juga: RSUP Prof Ngoerah tangani enam korban ledakan kompor kremasi Gianyar
Awalnya, upacara Ngaben massal di Desa Adat Selat Belega, Desa Belega, Kecamatan Blahbatuh, berlangsung lancar, namun saat pembakaran puncak (terakhir) terjadi ledakan kompor di saat masyarakat sedang kumpul.
Akibat ledakan itu, ada sembilan warga yang mengalami luka bakar, salah satunya ada seorang anak berusia 11 tahun.
Sebanyak sembilan korban yang terdata diantaranya I Ketut Muliana, kedua jari tangan melepuh; Ketut Adi Wiranata, tukang kompor sekujur tubuhnya melepuh dan luka pada kedua tangan; I Gusti Nyoman Gede, mengalami siku tangan kiri luka; I Kadek Dwi Putra Jaya,32, tukang kompor mengalami luka melepuh sekujur tubuh
I Gusti Ngurah Pradita,11, bocah mengalami luka melepuh pada bagian tubuh; Bagus Oscar, 34, tukang kompor mengalami luka lmelepuh sekujur tubuh; I Gusti Made Budiarta,50, mengalami luka melepuh pada sekujur tubuh; I Kadek Gian Pramana Putra,15, mengalami luka bakar sekujur tubuh; dan Gusti Ketut Wiriantara,38, mengalami luka bakar ringan.
Baca juga: Polisi selidiki penyebab meledaknya tabung minyak kompor saat Ngaben
Polisi sudah meminta keterangan dari sejumlah saksi yang terkait, diantaranya I Made Suweta selaku pemilik kompor pembakaran mayat.
Keterangan dari pemilik kompor jenazah bahwa kompor pembakaran jenasah digunakan sebanyak tujuh kompor dengan menggunakan lima buah tabung minyak dan satu unit kompresor dengan menggunakan bahan bakar solar dan kompresor menggunakan bahan bakar pertalite.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
"Berdasarkan data ada sembilan warga mengalami luka bakar sedang mendapat perawatan di RSUD Sanjiwani. Semua dalam keadaan tertangani, mudah-mudahan semua korban baik-baik saja," kata Kapolsek Blahbatuh Kompol I Made Tama di Gianyar, Sabtu.
Ada tiga warga yang mengalami luka bakar parah dilarikan ke RS Sanglah, Denpasar, karena itu pihaknya juga mengirim satu unit ambulan untuk membawa korban luka-luka ke RSU Sanjiwani Gianyar.
Baca juga: RSUP Prof Ngoerah tangani enam korban ledakan kompor kremasi Gianyar
Awalnya, upacara Ngaben massal di Desa Adat Selat Belega, Desa Belega, Kecamatan Blahbatuh, berlangsung lancar, namun saat pembakaran puncak (terakhir) terjadi ledakan kompor di saat masyarakat sedang kumpul.
Akibat ledakan itu, ada sembilan warga yang mengalami luka bakar, salah satunya ada seorang anak berusia 11 tahun.
Sebanyak sembilan korban yang terdata diantaranya I Ketut Muliana, kedua jari tangan melepuh; Ketut Adi Wiranata, tukang kompor sekujur tubuhnya melepuh dan luka pada kedua tangan; I Gusti Nyoman Gede, mengalami siku tangan kiri luka; I Kadek Dwi Putra Jaya,32, tukang kompor mengalami luka melepuh sekujur tubuh
I Gusti Ngurah Pradita,11, bocah mengalami luka melepuh pada bagian tubuh; Bagus Oscar, 34, tukang kompor mengalami luka lmelepuh sekujur tubuh; I Gusti Made Budiarta,50, mengalami luka melepuh pada sekujur tubuh; I Kadek Gian Pramana Putra,15, mengalami luka bakar sekujur tubuh; dan Gusti Ketut Wiriantara,38, mengalami luka bakar ringan.
Baca juga: Polisi selidiki penyebab meledaknya tabung minyak kompor saat Ngaben
Polisi sudah meminta keterangan dari sejumlah saksi yang terkait, diantaranya I Made Suweta selaku pemilik kompor pembakaran mayat.
Keterangan dari pemilik kompor jenazah bahwa kompor pembakaran jenasah digunakan sebanyak tujuh kompor dengan menggunakan lima buah tabung minyak dan satu unit kompresor dengan menggunakan bahan bakar solar dan kompresor menggunakan bahan bakar pertalite.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022