Denpasar (Antara Bali ) -  Peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Prof Dr Suharsono menyebutkan, sekitar 16 persen terumbu karang di Tanah Air mengalami kerusakan permanen akibat perubahan iklim.

"Suhu di laut yang semakin meningkat setiap tahun dapat mengakibatkan pemutihan massal terumbu karang. Sejak 1998, sudah ada sekitar 16 persen terumbu karang yang mengalami kerusakan secara permanen," katanya di Kuta, Bali, Kamis.

Di sela-sela lokakarya "High Temporal Resolution Corals Monitoring System" itu, dia menyampaikan hasil penelitian Wilkinson pada 2000 bahwa beberapa daerah kehilangan 50-90 persen dari tutupan karang. Berbagai macam tekanan yang dapat membuat karang memutih, seperti misalnya penyakit, racun  atau bahan kimia) dan lain-lain.

Namun penyebab utama pemutihan karang dalam skala luas adalah kombinasi dari kenaikan temperatur air laut dan intensitas cahaya.

Menurut dia, dengan kecenderungan suhu bumi yang terus menaik karena pemanasan global, kejadian pemutihan terumbu karang skala luas diperkirakan akan terjadi semakin sering dengan intensitas yang meningkat. (LHS)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012