Denpasar (Antara Bali) - Perdagangan pakaian impor tetap marak di Bali seperti banyak  dijumpai di pedagang pengecer bahkan ada kelompok pedagang yang khsusus menjual pakaian bekas di pulau wisata ini.

Bank Indonesia mencatat devisa yang dikeluarkan untuk membeli pakaian buatan luar negeri itu sebanyak 2,6 juta dolar AS selama Januari-Juni 2012, kata asisten Direktur BI Bali, Sunarto, di Denpasar Rabu.

Dalam laporan ekonomi regional Bank Indonesia Denpasar menyebutkan, pembelian pakaian luar negeri tampaknya meningkat jika dibandingkan dalam periode tahun 2011 hanya bernilai 4,1 juta dolar dan lebih besar dari 2010 hanya 3,9 juta dolar.

Masyarakat tampaknya banyak membeli pakaian impor terutama yang bekas karena kualitasnya bagus dan harga terjangkau, tutur Made Bakta pedagang yang sebagian besar pakaian yang dijual jenis impor di Denpasar.

Pakaian impor yang banyak diperdagangkan di toko-toko pengecer di Denpasar maupun di Tabanan termasuk tersebar hingga ke kecamatan di Bali, umumnya didatangkan dari Korea, Jepang, Hongkong, dan China.

Kualitas pakaian impor masih bagus sebab ada yang baru atau bekas, tergantung konsumen bisa memilihnya, namun perbedaannya sangat tipis baik dalam bentuk warna maupun harganya, kata Bakta sambil menunjukkan pakain impor tersebut.

Ia yang sudah belasan tahun menjual pakaian impor tetap meminta konsumen hati-hati membeli baju impor, karena sulit membedakan mana pakaian impor baru atau bekas, karena tingkatan kecacatan atau rusak relatif kecil.(LHS/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012