Ketua Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih Partisipasi Masyarakat dan SDM KPU Provinsi Bali I Gede John Darmawan mengatakan bahwa pada Pemilu Serentak dan Pilkada 2024 pihaknya akan bekerjasama dengan kampus untuk melibatkan mahasiswa sebagai bagian dari penyelenggara.
"Kita sudah membuat kerjasama dengan beberapa perguruan tinggi terkait proses pembentukan badan adhoc karena kita membutuhkan banyak sekali orang," kata John di Denpasar, Kamis malam.
Dari data yang dimiliki KPU Bali, setidaknya pada agenda kepemiluan yang akan datang mereka memerlukan badan adhoc atau panitia pemilu sebanyak 114.601 orang yang terbagi ke dalam tiap-tiap tingkat penyelenggara.
"Mereka (mahasiswa) berperan aktif mendaftarkan diri sebagai penyelenggara pemilu, kalau memang sekarang sudah selesai perkuliahan atau ada jeda skripsi mereka kan memiliki waktu jadi bisa daftar sebagai badan adhoc yang jangka waktunya panjang, seperti PPS," ujar John kepada media.
Baca juga: KPU: Boleh kampanye di kampus, tapi ada syarat yang wajib dipenuhierempuan
Kepada mahasiswa yang masih berstatus aktif atau berada pada semester awal, John menawarkan untuk tetap dapat bergabung namun hadir menjadi penyelenggara yang bertugas di hari pemilihan, berlokasi di daerah masing-masing.
Hingga saat ini kampus yang dipastikan memiliki kerjasama baik dengan KPU Bali adalah Universitas Warmadewa, Universitas Udayana, Undiknas, dan saat ini tengah menjajaki Undiksha dan Kampus Ngurah Rai.
"Kalau untuk sistemnya akan lebih digodokan, kami secara regulasi membuat proses rekrutmen dilakukan oleh kabupaten/kota, tetapi kami juga meminta pihak kampus melakukan pendataan lokasi mahasiswa," kata John Darmawan.
Disebutkan pula oleh Ketua KPU Bali Lidartawan bahwa kerjasama ini dilakukan karena KPU membutuhkan banyak penyelenggara pemilu pada 2024 mendatang sedangkan sekitar 40 persen dari penyelenggara sudah bekerja dua periode.
Baca juga: KPU Bali: Kabupaten/kota wajib siapkan TPS khusus penyelenggara perempuan
Sebelumnya KPU Bali telah mengupayakan keterisian badan adhoc melalui kerjasama dengan karang taruna, sekaa teruna teruni di banjar-banjar, dan persatuan guru. Hingga akhirnya kini menggandeng mahasiswa untuk andil menjadi penyelenggara dalam hajatan pemilu 2024 nanti.
"Mereka (mahasiswa) berperan aktif mendaftarkan diri sebagai penyelenggara pemilu, kalau memang sekarang sudah selesai perkuliahan atau ada jeda skripsi mereka kan memiliki waktu jadi bisa daftar sebagai badan adhoc yang jangka waktunya panjang, seperti PPS," ujar John kepada media.
Baca juga: KPU: Boleh kampanye di kampus, tapi ada syarat yang wajib dipenuhierempuan
Kepada mahasiswa yang masih berstatus aktif atau berada pada semester awal, John menawarkan untuk tetap dapat bergabung namun hadir menjadi penyelenggara yang bertugas di hari pemilihan, berlokasi di daerah masing-masing.
Hingga saat ini kampus yang dipastikan memiliki kerjasama baik dengan KPU Bali adalah Universitas Warmadewa, Universitas Udayana, Undiknas, dan saat ini tengah menjajaki Undiksha dan Kampus Ngurah Rai.
"Kalau untuk sistemnya akan lebih digodokan, kami secara regulasi membuat proses rekrutmen dilakukan oleh kabupaten/kota, tetapi kami juga meminta pihak kampus melakukan pendataan lokasi mahasiswa," kata John Darmawan.
Disebutkan pula oleh Ketua KPU Bali Lidartawan bahwa kerjasama ini dilakukan karena KPU membutuhkan banyak penyelenggara pemilu pada 2024 mendatang sedangkan sekitar 40 persen dari penyelenggara sudah bekerja dua periode.
Baca juga: KPU Bali: Kabupaten/kota wajib siapkan TPS khusus penyelenggara perempuan
Sebelumnya KPU Bali telah mengupayakan keterisian badan adhoc melalui kerjasama dengan karang taruna, sekaa teruna teruni di banjar-banjar, dan persatuan guru. Hingga akhirnya kini menggandeng mahasiswa untuk andil menjadi penyelenggara dalam hajatan pemilu 2024 nanti.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022