Denpasar (Antara Bali) - Realisasi ekspor dan impor batu permata, mutiara, logam mulia dan perhiasan imitasi lainnya ke Bali berkurang sejalan dengan perkembangan perekonomian masyarakat internasional.

"Pembelian perhiasan dari pasar impor itu jauh lebih kecil nilainya jika dibandingkan realisasi ekspor yang dilakukan pengusaha Bali," kata Ni Nyoman Wijayanti, pengusaha kerajinan perak asal Gianyar di Denpasar, Jumat.

Sesuai data dari Kantor Statistik Provinsi Bali menyebutkan, impor batu permata,logam mulia dan perhiasan imitasi bernilai 3,6 juta dolar AS selama Agustus 2011 berkurang menjadi hanya satu juta dolar AS dalam periode yang sama tahun ini.

Sementara realisasi ekspor mata dagangan serupa hasil karya masyarakat Bali yang memiliki nilai seni tinggi juga berkurang dari bernilai 7,8 juta dolar AS selama Agustus 2011 menjadi 5,5 juta dolar AS pada Agustus 2012.

Pembelian perhiasan dari mancanegara tersebut antara lain untuk memenuhi permintaan turis asing yang berlibur di daerah ini, yang juga sebagai perbandingan dengan perhiasan yang diproduksi perajin pulau Dewata.(IGT/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012