Denpasar (Antara Bali) - Bali mengalami deflasi pedesaan sebesar 0,11 persen pada September 2012, lebih baik dibanding kondisi rata-rata nasional yang mengalami inflasi 0,11 persen.
"Bali menempati urutan kesepuluh dari 17 provinsi di Indonesia yang mengalami hal serupa," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Gede Suarsa di Denpasar, Rabu.
Ia mengatakan dari 32 provinsi di Indonesia yang menjadi sasaran pengamatan survei, 17 provinsi mengalami deflasi dan 15 provinsi lainnya mengalami inflasi.
Inflasi pedesaan tertinggi terjadi di Provinsi Lampung, yakni sebesar 0,57 persen, dan deflasi pedesaan tertinggi terjadi di Nangroe Aceh Darussalam sebesar 0,32 persen.
Gede Suarsa menambahkan, Bali mengalami deflasi sangat dipengaruhi oleh indeks harga konsumen pedesaan (IHKP) yang mengalami kenaikan sebesar 0,11 persen pada bulan September 2012. (*/ADT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Bali menempati urutan kesepuluh dari 17 provinsi di Indonesia yang mengalami hal serupa," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Gede Suarsa di Denpasar, Rabu.
Ia mengatakan dari 32 provinsi di Indonesia yang menjadi sasaran pengamatan survei, 17 provinsi mengalami deflasi dan 15 provinsi lainnya mengalami inflasi.
Inflasi pedesaan tertinggi terjadi di Provinsi Lampung, yakni sebesar 0,57 persen, dan deflasi pedesaan tertinggi terjadi di Nangroe Aceh Darussalam sebesar 0,32 persen.
Gede Suarsa menambahkan, Bali mengalami deflasi sangat dipengaruhi oleh indeks harga konsumen pedesaan (IHKP) yang mengalami kenaikan sebesar 0,11 persen pada bulan September 2012. (*/ADT)
Editor : Nyoman Budhiana
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012