Singaraja (Antara Bali) - Guru di Provinsi Bali dinilai lemah dalam menyusun perencanaan pembelajaran siswa sehingga menjadi salah satu faktor yang mengakibatkan mereka tidak lulus dalam uji kompetensi guru (UKG).
"Perencanaan pembelajaran yang lemah itu berpengaruh signifikan terhadap kualitas seorang guru dalam mentransfer ilmu pengetahuan kepada peserta didik," kata Prof Dr Nyoman Sudiana selaku Koordinator Penyelenggara Sertifikasi Guru Wilayah Bali di Singaraja, Kabupaten Buleleng, Senin.
Persoalan tersebut, lanjut dia, sebenarnya sudah terjadi sejak beberapa tahun sebelumnya. "Hasil evaluasi dari tahun ke tahun selalu sama," kata Rektor Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja itu.
Menurut dia, tanpa didukung perencanaan pembelajaran yang terstruktur dan sistematis, maka daya serap anak didik terhadap materi pelajaran dipastikan tidak tercapai sesuai target.
Kelemahan mendasar para guru di bidang perencanaan pembelajaran itulah yang dicoba dipecahkan pada pelaksanaan Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) mendatang.(MDE/M038/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Perencanaan pembelajaran yang lemah itu berpengaruh signifikan terhadap kualitas seorang guru dalam mentransfer ilmu pengetahuan kepada peserta didik," kata Prof Dr Nyoman Sudiana selaku Koordinator Penyelenggara Sertifikasi Guru Wilayah Bali di Singaraja, Kabupaten Buleleng, Senin.
Persoalan tersebut, lanjut dia, sebenarnya sudah terjadi sejak beberapa tahun sebelumnya. "Hasil evaluasi dari tahun ke tahun selalu sama," kata Rektor Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja itu.
Menurut dia, tanpa didukung perencanaan pembelajaran yang terstruktur dan sistematis, maka daya serap anak didik terhadap materi pelajaran dipastikan tidak tercapai sesuai target.
Kelemahan mendasar para guru di bidang perencanaan pembelajaran itulah yang dicoba dipecahkan pada pelaksanaan Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) mendatang.(MDE/M038/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012