Denpasar (Antara Bali) - Lulusan Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar berpeluang melatih dan membina kesenian Bali terutama tabuh dan tari di Jepang karena selama beberapa tahun terakhir berkembang cukup pesat di Negeri Sakura itu.
"Di Jepang sedikitnya ada 53 sanggar seni yang mengajar tabuh dan tari Bali," kata Rektor ISI Denpasar Prof Dr I Wayan Rai S.MA di Denpasar, Rabu(26/9).
Ia mengatakan, setiap sanggar mempunyai 75-100 siswa yang mempelajari tabuh dan tari Bali. Para siswa itu berasal dari berbagai latar belakang.
Hal itu pula, katanya, menjadi salah satu penyebab Program Dharmasiswa Pemerintah Indonesia melibatkan mahasiswa mancanegara untuk melanjutkan pendidikan di ISI Denpasar yang 50 persen di antara mereka berasal dari Jepang.
Program Dharmasiswa itu melibatkan mahasiswa berasal dari 40 negara, namun separuhnya berasal dari Negeri Sakura itu.(*/ADT/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Di Jepang sedikitnya ada 53 sanggar seni yang mengajar tabuh dan tari Bali," kata Rektor ISI Denpasar Prof Dr I Wayan Rai S.MA di Denpasar, Rabu(26/9).
Ia mengatakan, setiap sanggar mempunyai 75-100 siswa yang mempelajari tabuh dan tari Bali. Para siswa itu berasal dari berbagai latar belakang.
Hal itu pula, katanya, menjadi salah satu penyebab Program Dharmasiswa Pemerintah Indonesia melibatkan mahasiswa mancanegara untuk melanjutkan pendidikan di ISI Denpasar yang 50 persen di antara mereka berasal dari Jepang.
Program Dharmasiswa itu melibatkan mahasiswa berasal dari 40 negara, namun separuhnya berasal dari Negeri Sakura itu.(*/ADT/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012