Tokyo (Antara Bali) - Dua kapal survei marinir China Senin memasuki apa yang Jepang anggap perairan teritorialnya dekat kepulauan sengketa di Laut China Timur, Senin.

Sementara itu Penjaga Pantai Jepang mengatakan, langkah itu bertujuan untuk meningkatkan ketegangan antar-negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di Asia.

Kantor Berita China Xinhua menegaskan bahwa dua warga sipil kapal pengintai itu sedang melakukan "hak pembelaan" patroli di perairan dekat pulau yang disengketakan, mengutip Badan Kelautan Negara, yang mengontrol kapal itu.

Hubungan China-Jepang memburuk tajam setelah Jepang membeli pulau-pulau tersebut, yang disebut Senkaku di Jepang dan Diaoyu di China, yang memicu protes anti-Jepang di kota-kota di seluruh China.

"Dalam beberapa hari terakhir, Jepang telah terus-menerus memprovokasi insiden masalah Diaoyu pulau dan serius melanggar wilayah kedaulatan China," kata kantor berita China Xinhua.

Kapal patroli tersebut dimaksudkan untuk melakukan pengawasan atas "yurisdiksi pemerintah" China atas pulau-pulau itu, katanya.

Pasukan Penjaga Pantai Jepang memerintahkan kapal-kapal China itu bergerak keluar dari daerah tersebut, namun tidak mendapat tanggapan, kata seorang pejabat penjaga pantai.

Hubungan China-Jepang telah lama terganggu oleh pahitnya kenangan  China atas agresi militer Jepang pada tahun 1930-an dan 1940-an, dan sekarang menghadapi persaingan pengaruh regional dan sumber daya.

Pulau tersebut terletak di dekat daerah penangkapan ikan yang  kaya dan berpotensi besar cadangan gas.(*/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012