Pembuatan Bus Listrik Merah Putih oleh ITS Surabaya untuk melancarkan kegiatan Presidensi G20 Indonesia yang akan berlangsung di Bali pada November 2022 ditargetkan rampung pada Oktober 2022.
Koordinator peneliti Bus Listrik Merah Putih, Dr Muhammad Nur Yuniarto dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) di Surabaya, Senin mengatakan latar belakang pembuatan bus listrik ini adalah untuk menunjukkan kemampuan riset dan pengembangan perguruan tinggi yang ada di Indonesia.
"Pembuatan bus listrik berjalan sejak Februari 2022, dan ditargetkan akan selesai pada bulan Oktober 2022," kata Nur, panggilan akrabnya, usai penandatanganan kontrak proposal matching fund untuk Pengembangan dan Pembuatan Bus Listrik Merah Putih di Gedung Rektorat ITS, Senin.
Menurutnya, pembuatan bus listrik ini merupakan pengembangan lebih lanjut dari bus listrik buatan PT INKA, Inobus.
Baca juga: Dosen ITS dinominasikan finalis dalam "European Inventor Award 2022"
Dosen Departemen Teknik Mesin ITS ini menuturkan, Inobus memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) masih rendah yakni sebesar 30 persen.
"Sehingga membutuhkan bantuan kerja sama dengan beberapa perguruan tinggi untuk meningkatkan TKDN tersebut menjadi 60 persen," katanya.
Adapun perguruan tinggi yang tergabung dalam konsorsium Pembuatan dan Pengembangan Bus Listrik Merah Putih antara lain ITS, Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Airlangga (Unair), dan Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar.
"Peran perguruan tinggi ini untuk meningkatkan TKDN, yakni mulai dari membuat desain hingga membuat komponen sparepart," kata Nur.
Dosen asal Purworejo ini menuturkan, nantinya pengembangan Bus Listrik Merah Putih akan terus dilakukan setelah digunakan untuk KTT G20.
Baca juga: Konvoi kendaraan listrik Grab tandai kolaborasi ITS-BWI di Bali
Bus-bus ini akan digunakan sebagai angkutan umum di Indonesia, dan setelah itu akan digunakan di kota Surabaya dan Bandung.
Sementara itu, penandatangan kontrak ini merupakan bentuk kontribusi ITS dan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) demi melancarkan kegiatan Presidensi KTT G20 2022.
Penandatanganan kontrak dihadiri langsung oleh Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng IPU AEng dan Plt Sekretaris Ditjen Dikti Prof Tjitjik Sri Tjahjandarie.
Turut hadir mendampingi antara lain Direktur Pengembangan PT INKA Ir Agung Sedaju MT, Wakil Rektor II ITS Ir Mas Agus Mardiyanto ME PhD, Wakil Rektor IV ITS Bambang Pramujati ST MSc Eng PhD.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
Koordinator peneliti Bus Listrik Merah Putih, Dr Muhammad Nur Yuniarto dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) di Surabaya, Senin mengatakan latar belakang pembuatan bus listrik ini adalah untuk menunjukkan kemampuan riset dan pengembangan perguruan tinggi yang ada di Indonesia.
"Pembuatan bus listrik berjalan sejak Februari 2022, dan ditargetkan akan selesai pada bulan Oktober 2022," kata Nur, panggilan akrabnya, usai penandatanganan kontrak proposal matching fund untuk Pengembangan dan Pembuatan Bus Listrik Merah Putih di Gedung Rektorat ITS, Senin.
Menurutnya, pembuatan bus listrik ini merupakan pengembangan lebih lanjut dari bus listrik buatan PT INKA, Inobus.
Baca juga: Dosen ITS dinominasikan finalis dalam "European Inventor Award 2022"
Dosen Departemen Teknik Mesin ITS ini menuturkan, Inobus memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) masih rendah yakni sebesar 30 persen.
"Sehingga membutuhkan bantuan kerja sama dengan beberapa perguruan tinggi untuk meningkatkan TKDN tersebut menjadi 60 persen," katanya.
Adapun perguruan tinggi yang tergabung dalam konsorsium Pembuatan dan Pengembangan Bus Listrik Merah Putih antara lain ITS, Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Airlangga (Unair), dan Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar.
"Peran perguruan tinggi ini untuk meningkatkan TKDN, yakni mulai dari membuat desain hingga membuat komponen sparepart," kata Nur.
Dosen asal Purworejo ini menuturkan, nantinya pengembangan Bus Listrik Merah Putih akan terus dilakukan setelah digunakan untuk KTT G20.
Baca juga: Konvoi kendaraan listrik Grab tandai kolaborasi ITS-BWI di Bali
Bus-bus ini akan digunakan sebagai angkutan umum di Indonesia, dan setelah itu akan digunakan di kota Surabaya dan Bandung.
Sementara itu, penandatangan kontrak ini merupakan bentuk kontribusi ITS dan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) demi melancarkan kegiatan Presidensi KTT G20 2022.
Penandatanganan kontrak dihadiri langsung oleh Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng IPU AEng dan Plt Sekretaris Ditjen Dikti Prof Tjitjik Sri Tjahjandarie.
Turut hadir mendampingi antara lain Direktur Pengembangan PT INKA Ir Agung Sedaju MT, Wakil Rektor II ITS Ir Mas Agus Mardiyanto ME PhD, Wakil Rektor IV ITS Bambang Pramujati ST MSc Eng PhD.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022